Jakarta, Harian Umum - Dua gunung api aktif di Indonesia, Kamis (18/4/2024) pagi meletus dan menyemburkan kolom abu hingga ratusanmeter ke angkasa.
Kedua gunung itu adalah Gunung Ili Lewotolok di Kepulauan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gunung Semeru di Jawa Timur.
Gunung Ili Lewotolok meletus pada Kamis (18/4/ 2024) pukul 06:02 WITA atau pukul 04:02 WIB, sementara Gunung Semeru meletus pukul 00:34 WIB.
"Erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Kamis, 18 April 2024, pukul 06:02 WITA tinggi kolom abu teramati ± 350 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17.6 mm dan durasi 40 detik," ujar akun X Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Sumber Daya Mineral.
Sementara Gunung Semeru menciotakan kolom abu setinggi sekitar 800 m di atas puncak.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 134 detik," kata PVMBG.
Kolom abu Gunung Ili Lewotolok teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat dan barat laut. Status gunung ini pun telah dinaikkan ke.Level III (Siaga).
Masyarakat di sekitar Gumung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung itu, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, PVMBG menyarankan masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," imbau PVMBG.
Terkait erupsi Gunung Semeru, PVMBG menyebut bahwa kolom abu yang tercipta teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat.
Letusan gunung ini membuat masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Waspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," imbau PVMBG.
Sebelumnya, pada Rabu (17/4/2024) pukul 20:15 WITA atau pukul 19:15 WIB, Gunung Ruang di Sulawesi Utara juga erupsi. Tinggi kolom abu yang tercipta, teramati ± 3.000 m di atas puncak.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 0 detik," kata @PVMBG_. (rhm)