Sukabumi, Harian Umum - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebut, dari hasil pendataan sementara sebanyak 33 titik di wilayahnya dilanda bencana hidrometeorologi dalam dua hari terakhir, yakni pada Selasa (3/12/2024) dan Rabu (4/12/2024).
"Mayoritas kasus bencana terjadi pada Rabu. Akibatnya, ratusan jiwa terdampak, bahkan satu warga dinyatakan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung yang hingga saat ini masih dalam pencarian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena kepada wartawan di Sukabumi seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (5/12/2024).
Hasil rekapitulasi sementara BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat bencana tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir sembilan titik, angin kencang tujuh titik dan pergerakan tanah di empat titik yang tersebar di 22 kecamatan.
Jumlah warga terdampak tercatat sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa, yang mengungsi sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa, dan yang terancam sebanyak tujuh kepala keluarga atau 19 jiwa, sementara satu orang meninggal.
Rumah yang rusak sebanyak 40 unit dengan rincian 36 unit rusak ringan, tiga rusak sedang dan satu rusak berat, sementara enam fasilitas umum rusak.
Total kerugian sementara ini ditaksir mencapai Rp695 juta.
Deden mengakui, data ini kemungkinan masih akan bertambah karena hingga saat ini petugas penanggulangan bencana masih melakukan asesmen dan penyisiran di lokasi terdampak, serta memantau kondisi dan keamanan para penyintas bencana, khususnya mereka yang mengungsi.
Untuk bantuan darurat sudah mulai disalurkan secara bertahap kepada para penyintas.
BPBD menyambut baik Pemkab Sukabumi yang menetapkan status tanggap darurat bencana, karena bisa mempercepat proses penanggulangan bencana dan penyaluran bantuan untuk para penyintas. (man)