Jakarta, Harian Umum - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan TNI Angkatan Udara saat ini masih menunggu keputusan pemerintah mengenai rencana pembelian pesawat tempur jenis Su-35 buatan Sukhoi dari Rusia.
"Kita masih menunggu, yang jelas kami sudah menyampaikan terkait kebutuhan TNI Angkatan Udara," katanya di Jakarta, Jumat (21/4/2017). Usai memberikan sertifikat penghargaan Welldone kepada dua penerbang jet tempur Sukhoi dari Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
TNI Angkatan Udara sudah melakukan persiapan, mulai dari sumber daya manusia (pilot hingga teknisi) hingga rencana penambahan shelter.
"Konversi penerbang F-5 ke Sukhoi juga telah dilaksanakan, dan hampir selesai," katanya.
Indonesia berniat membeli 10 unit pesawat tempur jenis Su-35 untuk menggantikan armada F-5E Tiger II TNI-AU yang sudah uzur.
Pengadaan Su-35 termasuk dalam program jangka dekat TNI Angkatan Udara. Dalam pengadaan jangka dekat, TNI Angkatan Udara melengkapi pesawat T-50 Golden Eagle dengan radar dan persenjataannya.
Semula Indonesia mempertimbangkan untuk membeli 16 pesawat tempur baru. Jumlah itu turun menjadi 10 pesawat. Menurut laporan berbagai media, kedua pihak akhirnya menyepakati pembelian delapan pesawat, dengan opsi pembelian dua pesawat Su-35 lagi pada masa depan.
Secara keseluruhan, TNI-AU berniat membeli sedikitnya 16 jet tempur baru dengan perkiraan harga sekitar $1,5 miliar.