Jakarta, Harian Umum - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyebutkan ada 813 kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di DKI Jakarta sepanjang Januari 2019
"Dari 813 kasus dengan jumlah terbanyak di Jakarta Selatan, 277 kasus, diikuti Jakarta Timur (226 kasus), Jakarta Barat (230 kasus), dan sisanya, di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat," kata Widyastuti di Balaikota Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Widyastuti melanjutkan belum korban meninggal akibat wabah DBD. "Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan orang yang terjangkit DBD meninggal. Jadi kita selalu update dan investigasi di lapangan, sehingga kalau ada sesuatu kita langsung menindaklanjuti," ujar Widyastuti.
Namun Widyastuti menerangkan untuk menjadi acuan penentuan meningkatnya suatu kasus dari data, sudah melihat data grafik minimal lima tahunan. "Grafik kita masih menunjukkan data kasus ini masih aman," ucap dia.
Meskipun begitu Widyastuti mengaku tetap waspada, karena tanpa tindaklanjut yang cepat, dikhawatirkan jumlah pengidap DBD bertambah.
Widyastuti menambahkan apabila ada orang yang terjangkit DBD namun tidak menunjukan gejala yang klasik atau tidak kelihatan, Dinkes DKI Jakarta sudah menyampaikan kepada orang-orangnya yang berada di fasilitas kesehatan jika kasus tersebut berada di daerah yang sedang meningkat endemisnya perlu dicurigai.
"Jika terjadi seperti ini patut dicurigai. Misalnya ada keluarga yang panas, maka segera diperiksa apakah aman dari DBD atau tidak. Karena DBD harus segera ditangani," saran Widyastuti.
Widyastuti menuturkan diperlukan kejelian petugas untuk analisis dalam penanganan pasies DBD. "Kejelian petugas sangat menentukan karena dalam DBD ada masa kritis di hari keempat sampai kelima pada saat suhu tubuhnya justru sudah turun," pungkasnya. (Zat)