Lebanon, Harian Umum - Hasil penyelidikan otoritas Lebanon terkait ribuan pager yang meledak bersamaan pada Selasa (17/9/2024), menemukan bukti bahwa pager-pager itu memang telah "diintervensi", sehingga dapat diledakkan dengan cara tertentu.
Pasalnya, seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/9/2024), otoritas Lebanon menemukan adanya booby-trapped yang dipasang di dalam pager-pager yang meledak.
Booby-trapped adalah perangkap yang dikombinasikan dengan bahan peledak.
"Kami telah membuka penyelidikan atas ledakan pager-pager pada Selasa (17/9/2024), dan ini masih “dalam tahap awal”," kata seorang pejabat pengadilan Lebanon
Ia menyebut, untuk penyelidikan itu dinas-dinas keamanan dikerahkan untuk menemukan penyebab meledaknya pager-pager itu.
“Data mengindikasikan bahwa perangkat-perangkat tersebut telah diprogram sebelumnya untuk meledak dan mengandung bahan peledak yang ditanam di samping baterai,” imbuhnya.
Pejabat pengadilan itu menjelaskan, penyelidikan berfokus pada identifikasi jenis bahan peledak yang ditanam di dalam perangkat dan mencari tahu negara asal pengiriman, serta di mana perangkat tersebut diberi booby-trapped.
"Beberapa perangkat yang meledak sedang diperiksa," imbuh pejabat yang enggan disebut namanya itu.
Ia menegaskan,, kecil kemungkinan baterai lithium di dalam pager memanas dan meledak. Apalagi karena ledakan itu menyebabkan insiden seperti kebakaran yang dapat menyebabkan pemegang pager mengalami luka bakar ringan.
"Ledakan dari perangkat ini disebabkan oleh bahan yang sangat mudah meledak,” tegasnya lagi.
Seperti diketahui, pada awal 2024 Hizbullah Lebanon membeli 5.000 pager dari Gold Apollo, sebuah perusahaan yang berkedudukan di Taiwan, akan tetapi perusahaan itu kemudian mengatakan bahwa bukan mereka yang membuat pager itu, melainkan mitranya yang berada di Budapest, Hongaria, yakni BAC Consulting KFT, sehingga ada dugaan bahan.pelerak itu ditanam dalam pager saat diproduksi di sana, atau ketika dalam perjalanan dari Hongaria ke Lebanon.
Hizbullah Lebanon menuding Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu, akan tetapi hingga kini Israel belum merespon tudingan tersebut.
Tak Hanya Pager Yang Meledak
Al Jazeera melaporkan, yang meledak tak hanya pager, tetapi juga alat komunikasi lain seperti walkie-talkie, juga perangkat tenaga surya dan beberapa baterai di mobil.
Ledakam terjadi di markas Hizbullah di Beirut timur dan selatan, serta di wilayah timur Bekaa dan wilayah-wilayah lainnya. I
nsiden ini menewaskan 20 orang dan melukai ribuan lainnya di mana 450 di antaranya korban ledakan di markas-markas Hizbullah.
Selain anggota Hizbullah, korban .ledakan juga berasal dari warga sipil seperti anak-anak hingga petugas medis. Duta Besar Iran untuk Lebanon juga turut menjadi korban luka serangan ini hingga harus kehilangan satu matanya.
Video dari sejumlah rumah sakit dan media sosial menunjukkan sejumlah orang terluka di bagian wajah. Ada pula yang jarinya terputus dan mengalami luka menganga di bagian pinggang di mana pager biasa dikantongi. (rhm)