Depok, Harian Umum - Dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Depok berakhir, karena Paslon yang diusung partai itu di Pilkada Depok, yakni Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A. Rafiq, kalah dari Supian Suri-Chandra Rahmansyah berdasarkan versi hitung cepat atau quick count.
Padahal, selama 20 tahun Depok merupakan lumbung suara PKS yang membuatnya tidak pernah kalah pada empat gelaran Pilkada sebelumnya.
"Penyebab tumbangnya dominasi PKS selama hampir 2 dekade di Depok karena beberapa hal," kata Ahmad Khoirul Umam, dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina yang juga direktur eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) seperti dikutip dari tulisannya yang beredar di media sosial, Sabtu (30/11/2024).
Pertama, jelasnya, menguatnya critical voters atau pemilih yang semakin kritis dalam menilai kinerja pemerintahan Depok selama dua dekade di bawah kepemimpinan kader-kader PKS, yg dinilai perubahannya kurang signifikan.
"Ketika approval rate pemerintahan sebelumnya kurang optimal, seringkali membuka celah bagi penantang baru untuk lebih efektif mengonsolidasikan kekuatannya," kata dia
Kedua, lanjut Khorul, faktor ketokohan Sopian Suri yang dinilai lebih tegas dan berpengalaman. Posisi sebelumnya sebagai mantan Sekda menjadi bekal memadai untuk memahami kompleksitas kebijakan publik di Depok.
Selain itu, posisi Sekda itu juga tentu menguatkan networking-nya di lingkungan sosial masyarakat Depok, sehingga pengenalan dan engagement dengan tokoh-tokoh lokal semakin kuat.
Ketiga, ketokohan Sopian Suri juga lebih terbuka. Seolah tidak ingin tunduk pada dominasi politik PKS, maka ia meminta dukungan kepada tokoh-tokoh dan jaringan Nahdlatul Ulama (NU), termasuk kepada cucu pendiri NU Almhm KH Bisri Sansuri, yaitu KH Abdussalam Sohib Jombang, sehingga dengan narasi propaganda untuk melakukan reformasi politik Depok agar tidak terkungkung oleh dominasi politik lokal Depok, terbukti bisa menggerakkan jaringan Ansor, Banser dan simpatisan Nahdliyyin lainnya.
'Beberapa faktor itu menjadi penentu utama mengapa dominasi politik PKS akhirnya tumbang di hampir 2 dekade ini. Namun, bagaimanapun juga PKS masih tetap punya basis yang kuat di Depok," pungkas Khoirul. (rhm)