Jakarta, Harian Umum- Hasil jajak pendapat Media Survei Nasional (Median) yang dirilis Kamis (23/2/2018), menunjukkan kalau rakyat pemilih Presiden Jokowi sebagian besar berpendidikan rendah.
Dari survei pada 1-9 Februari 2018 dan melibatkan 1.000 responden ini terungkap, dari total responden yang mengaku tidak tamat SD, sebanyak 40,9 persen memilih Jokowi. Sementara responden yang mengaku hanya tamatan SD, sebanyak 39 persen uga menjatuhkan pilihan ke Jokowi.
Basis pemilih Jokowi semakin kecil di tingkat pendidikan SMP (37,4 persen), SMA (27 persen), S1 (13,7 persen) dan S2/S3 (10 persen).
"Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin rendah basis pemilih Jokowi," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat merilis hasil surveinya di Jakarta.
Angka yang didapat Jokowi ini berbanding terbalik dengan yang didapat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, karena sebagian besar basis pemilih Prabowo justru dari kalangan berpendidikan tinggi.
Responden yang mengaku lulusan S2/S3 dan memilih Prabowo sebesar 40,0 persen. Lalu, dari responden yang mengaku tamatan S1, sebanyak 34 persennya juga menjatuhkan pilihan ke Prabowo.
Basis pemilih Prabowo semakin kecil di tingkat pendidikan SMA (25,1persen), SMP (22,8 persen), SD (21 persen), dan tidak tamat SD (13,7 persen).
"Prabowo semakin tinggi pendidikannya, semakin banyak pemilihnya," kata Rico.
Rico menilai, banyak pemilih Jokowi dari kalangan pendidikan rendah karena tertarik dengan kepribadian Jokowi yang merakyat dan sederhana. Sedang para pemilih dari kalangan pendidikan tinggi tak hanya menilai dari sosok personal atau citra semata, tapi juga terkait kinerja dan kebijakannya
"Pencitraan tak lagi efektif bagi kalangan yang berpendidikan. Kalau yang dikeluhkan tarif listrik, ya konkrit listrik harus turun, baru suaranya naik," kata Rico.
Survej ini memiliki margin of error kurang lebih 3,1 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik multi-stage Random Sampling.
Dari survei ini juga diketahui kalau elektabilitas Jokowi masih cukup tinggi karenadipilih oleh 35,0 persen responden, sementara Prabowo berada di bawah Jokowi dengan 21,2 persen.
Muncul juga tokoh alternatif seperti Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (5,5 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (4,5 persen) dan Komandan Satgas Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen). Sementara calon lainnya mendapatkan angka di bawah 2 persen. (man)