Jakarta, Harian Umum - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta pada Rabu (4/9/2024) melakukan pertemuan dengan Komisioner KPU DKI Jakarta Astri Megatari di kantornya, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan yang membahas tentang hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan Pilkada Jakarta 2024 tersebut, Ketua FKDM DKI Jakarta Tobaristani didampingi lima jajarannya yang masing-masing bernama Puriawan, Abdul Hakim, Dedy Sugiarto dan Suharto Effendi
"Kita mendapat informasi bahwa saat ini sedang ada upaya-upaya penggiringan opini agar warga Jakarta Golput saat hari pemungutan suara pada tanggal 27 November, karena menilai tiga calon yang berkontestasi di Pilkada Jakarta tidak sesuai harapan, sehingga keinginan untuk mendapatkan pemimpin yang ideal sepertinya tidak akan terpenuhi," kata Tobaristani melalui pesan WhatsApp, Kamis (5/9/2024).
Menurut dia, hal ini sangat disayangkan karena tidak membuat rakyat cerdas dalam berpolitik.
"Karena itu, kita ingin membantu KPU DKI mengatasi ini,"p imbuhnya.
Toba menjelaskan, saat bertemu Astri, pihaknya menyampaikan harapan agar KPU DKI segera melakukan sosialisasi yang tepat sasaran kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat Jakarta.
"Kita tidak ingin KPU DKI lambat dalam melakukan sosialisasi, dan maksimal, karena anggarannya begitu besar," tegas Toba.
Selain itu, Toba juga mengatakan, FKDM DKI ingin KPU DKI Jakarta juga memaksimalkan program-program strategis agar Pilkada Jakarta 2024 semarak dan memiliki kekhasan yang beda dari provinsi lain,
"Kami siap membantu bila diminta karena kami punya perangkat yang lebih dari cukup, yakni sebanyak 2.346 orang yang tersebar dari tingkat kecamatan hingga kelurahan di lima kotamadya dan Kabupaten Kepulauan Seribu, serta di tingkat provinsi," katanya.
Selain jumlah personel yang cukup, kata Toba, ribuan personelnya itu juga merupakan personel-personel yang terlatih karena tugas dan fungsi FKDM di antaranya adalah Deteksi Dini atas hasil monitoring di lapangan terkait apa dan bagaimana yang terjadi, sehingga gangguan-gangguan yang dapat muncul dalam penyelenggaraan Pilkada, termasuk Golput, akan dapat terdeteksi sedini mungkin dan diantisipasi, sehingga terselenggaranya Pilkada Jakarta dengan baik sebagai target utama, dapat terpenuhi,
"Karena tugas dan fungsinya ini, kami, FKDM selalu siap untuk bergerak membangun Jakarta yang lebih maju, baik secara politik, sosial maupun budaya, termasuk ikut mengampanyekan anti Golput kepada masyarakat," imbuh Toba.
Ia membeberkan, dalam pertemuan dengan Astri, pihaknya juga menyampaikan saran agar Para Calon Gubermur dan Wakil Gubernur Bersilaturahmi dan membuka diri tentang visi dan misi, sehingga warga Jakarta antusias dalam menyambut Pilkada, dan menggunakan hak suaranya pada hari pencoblosan.
"Orientasi kami dalam hal ini adalah bagaimana kami dapat membantu KPU dalam menyukseskan penyelenggaraan Pilkada, dan terpilih pemimpin yang legitimate," kata Toba.
Putra Kepulauan Seribu ini juga mengatakan, jika KPU DKI berkenan melibatkan FKDM DKI dalam menyosialisasikan Pilkada, pihaknya minta difasilitasi Apel FKDM Untuk Pilkada Lancar dan Cegah Golput.
"Apel itu bisa jadi agenda launching Sosialisasi Anti Golput," pungkas Toba.
Seperti diketahui, ada tiga pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024, yakni pasangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono yang diusung KIM Plus, pasangan Pramono Anung - Rano Karno, dan pasangan independen Dharma Pongrekun - Kun Wardana Abyoto.
Potensi Golput muncul karena Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta karena diduga dijegal. Indikasinya, tiga partai yang semula akan mengusungnya, yakni PKS, PKB dan Nasdem, mengundurkan diri dan beralih mendukung Ridwan Kamil - Suswono yang diusung KIM Plus.
Dugaan penjegalan itu membuat pendukung Anies kecewa, sehingga mulai ramai mewacanakan coblos semua atau Golput. (rhm)