Jakarta, Harian Umum - Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) DKI Jakarta Neno Hamriono meminta Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di enam wilayah di Ibukota agar bekerja sama dengan pihaknya.
Sebab, intelijen telah mendeteksi adanya kelompok yang berencana melakukan kegaduhan untuk menjegal pelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 yang dilaksanakan pada 16 Oktober 2017.
"Tapi sejauh ini situasi Jakarta masih terkendali," katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan FKDM se-DKI Jakarta di kantor FKDM, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2017).
Dalam rakor ini terungkap kalau target yang ingin dicapai kelompok yang akan membuat kegaduhan tersebut adalah agar presiden menunda pelantikan Anies-Sandi dan mengangkat Djarot Syaiful Hidayat yang masa bhaktinya sebagai gubernur DKI selesai pada 15 Oktober 2017, sebagai Plt gubernur hingga waktu yang tidak ditentukan.
Kabinda menegaskan, dengan adanya kerjasama antara pihaknya dengan FKDM, maka hitam putih situasi Jakarta sebelum, saat dan setelah Anies-Sandi dilantik, akan lebih dapat dipantau, dikendalikan dan diatasi, sehingga pelantikan dapat berjalan lancar dan aman.
Menanggapi hal ini, Ketua FKDM Rico Sinaga mengatakan, anggotanya yang berjumlah 3.780 orang dan tersebar di enam wilayah, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu, akan all out membantu intelijen daerah demi terciptanya situasi yang kondusif di Ibukota.
Meski demikian ia mengatakan bahwa ribuan anggotanya tersebut akan bergerak "secara senyap" sebagaimana layaknya intelijen, karena tugas FKDM adalah melakukan pencegahan secara dini atas apa-apa yang tidak dikehendaki yang kemungkinan dapat terjadi.
"Jadi, anggota FKDM tidak akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya pelantikan misalnya, karena tugas dan fungsi FKDM memang tidak seperti itu. FKDM bukan organisasi pengerahan massa," tegasnya.
Belum diketahui kegaduhan seperti apa yang akan dilakukan kelompok yang ingin menjegal pelantikan Anies-Sandi itu, namun dari informasi yang terungkap selama rakor, kegaduhan yang dibuat kemungkinan dalam bentuk aksi unjuk rasa.
Rico mengatakan, dengan adanya kelompok yang ingin membuat kegaduhan tersebut, ini membuktikan kalau ada yang tetap tak dapat menerima kemenangan Anies-Sandi pada perhelatan Pilkada DKI 2017 silam, namun tak sepakat bahwa hal ini menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik.
"Mereka tetap tak dapat menerima kekalahan Ahok-Djarot, karena ini memang masalah politik," tegasnya.
Anies-Sandi akan dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada pukul 16.00 WIB. Acara serahterima jabatan dari Djarot akan dilaksanakan di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (rhm)