JAKARTA, HARIAN UMUM - Sejumlah pedagang pasar di Jakarta masih mengeluhkan adanya pungutan liar alias pungli. Hal itu tentu merugikan pedagang yang kerap menjadi sasaran para oknum di pasar.
Menanggapi hal itu anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya Nazar Soesatyo meminta agar Perum Pasar Jaya sebagai BUMD milik Pemprov DKI yang mengelola seluruh pasar agar tidak menutup mata dengan hal ini.
"Banyak pedagang yang lapor ke saya, mereka mengeluh dengan keberadaan pungli ini," ujar Dimaz, saat di hubungi Kamis (9/4/2020).
Melihat kondisi itu, politisi muda dari Partai Golkar menyayangkan sikap Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin yang belum mengambil tindakan dan terkesan tutup mata.
"Kami minta Arief Nasrudin sebagai Dirut Perumda Pasar Jaya, harus turun langsung ke lapangan. Cek semua pasar. Kemudian kasih sanksi atau tindak oknum pegawai pasar yang terbukti melakukan pungli," tegasnya.
Dimaz pun mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan mengusulkan pemanggilan kepada Perumda Pasar Jaya apabila keberadaan pungli ini tetap dibiarkan.
"Kalau saya masih mendapat laporan pedagang kalau pungli masih marak, maka saya akan panggil pihak Perumda Pasar Jaya untuk mempertanyakan hal ini," ujarnya.
Dia menambahkan pungli yang dikeluhkan para pedagang pasar tersebut diantaranya adalah pungli dalam bongkar muat barang.
"Banyak pedagang yang mengeluh soal pungli bongkar muat barang. Para pedagang dimintai uang Rp 300 - 400 oleh pihak oknum pasar. Padahal untuk muat bongkar pasang bisa dilakukan sendiri namun tetap saja dimintai uang,"terang Dimaz. (Zat)