Renungan Hari Ini
Tolonglah Aku Ya Allah
Matius 14:30-31
Petrus berteriak: "Tuhan tolonglah aku !", lalu Yesus mengulurkan tanganNya dan menolong Petrus.
Melalui kisah ini kita belajar beberapa hal :
Allah selalu hadir di tengah berbagai gelombang kehidupan yang mungkin akan atau sedang kita alami.
Allah mengundang kita untuk menghadapi gelombang itu bersamaNya. Kita harus berani melangkah meskipun pijakan kita bagai air yang bergelora.
Ketika kita mulai ragu, takut dan tenggelam, jangan ragu untuk memohon pertolonganNya: “Tuhan tolonglah aku!”
Kita patut bersyukur karena sobat kita yang setia, yaitu Yesus adalah sungguh anak Allah.
Di dalam Dia kita boleh melihat Allah yang hadir dengan kasih karuniaNya dan selalu siap menolong kita.
Perjalanan iman memang tidak selamanya mudah, tetapi ketika iman kita mulai goyah, janganlah ragu untuk berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”
Kesaksian :
Pada Selasa malam (24/6/2025) anak kami dan isterinya-usai seharian bekerja di Jakarta - datang ke rumah di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Seperti biasa kedatangan pasangan suami isteri ini untuk mengambil anak mereka (cucu saya si El-red) setelah seharian bersama opa dan omanya 'dititipkan' di rumah Pamulang.
Usai saya pimpin doa-karena mereka mau pulang ke kawasan Serua Ciputat- tiba-tiba anak kami (Eykel) berteriak dan panik.
"Waduh, tas berisikan lap top saya ketinggalan tadi di depan resto indomaret Mangga Besar," katanya dengan suara yang penuh dengan kegelisahan dan keresahan.
"Berdoa, jgn panik, tenang dulu," pesan saya sambil melepas anak kami yang terburu-buru naik sepeda motornya menuju kawasan Jln.Mangga Besar, Jakarta Barat.
"Wah, pasti lap top sudah hilang 'Pa.. krn di situ banyak orang, sambil istirahat menikmati jajanan, hidangan dan minuman persis di depan indomaret," kata anak saya dengan nada suara putus asa.Lalu dengan sepeda motornya tancap gas, menghilang di tikungan jalan kompleks perumahan.
Bagaimana ia tidak panik.Apalagi lap top itu milik kantor perusahaannya -yang belum genap satu bulan anak saya bekerja- bisa-bisa langsung dpecat atau tak gajian bulan ini.
Di rumah saya tetap tenang.Teduh.
Lalu saya bertelut dan berdoa sambil berseru : " Tolonglah aku ya Allah.Tak ada yang mustahil di hadapan Allah (Lukas 1 : 37).Biar malaikat Tuhan menjaga dan mengembalikan lap top milik anak kami."
Memang secara logika (akal budi) manusia, pasti lap top itu sudah "diambil" orang lain.Sudah lenyap.
Apalagi tempat dimana anak kami-sempat istirahat sambil menikmati makanan dan minuman- di depan indomaret tersebut banyak orang lalu lalang, dan tempat terbuka untuk masyarakat umum.Hilir mudik.
"Tolong kami Tuhan, kami percaya datang pertolongan dari Tuhan malam ini.Lap top pasti akan kembali," kata saya sambil baca Firman Tuhan dalam Matius 21 :22 " Dan, apa saja yang kamu minta dalam.doa dengan penuh kepercayaan , kamu akan menerimanya."
Menunggu hampir lima jam-sambil tak putus-putusnya terus berdoa- perjalanan anak.kami dari kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan ke Jln.Mangga Besar Raya, Jakarta Barat tentu tak mudah.Jalanan pasti pasti macet total, krn arus balik orang-orang pulang kerja.
Inilah mukjizat Tuhan.Tak lama kemudian anak.kami memberitahu bahwa lap top sudah ditemukan kembali.Hanya posisinya sdh 'bergeser' dari tempat duduk dimana tadi anak.kami sempat duduk.
Nyaris sudah ada orang yang berniat mau mengambil lap top tersebut. Mungkin ragu-ragu banyak orang lalu.lalang dan kebetulan ada kamera cctv di depan indomaret tersebut.
Puji Tuhan.Terima Kasih Yesus.Amin.
Tuhan memberkati.
Penulis :
Pulo Lasman Simanjuntak, adalah Jemaat dari Gereja (GMAHK) Jatinegara, Jakarta Timur.Saat ini menjabat sebagai Diakon dan Guru SS (Guru Injil).