Jakarta, Harian Umum - Data di 238 dari 282 kementerian/lembaga yang terdampak peretasan Pusat Data Nasional (PDN)z dipastikan hilang, karena hanya 44 kementerian/lembaga yang mempunyai back up atas data mereka.
"Kita berupaya keras melakukan recovery resource yang kita miliki. Yang jelas data yang sudah kena ransomware sudah tidak bisa kita recovery. Jadi sekarang menggunakan sumber daya yang masih kita miliki," ujar Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).
Direktur Jenderal Informatika dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong menjelaskan, data yang dikunci oleh pihak peretas tersebut masih tetap berada di dalam server PDN, dan tidak dapat dikeluarkan atau diambil oleh si peretas tersebut, karena sistem PDN saat ini sudah diisolasi dan tak bisa diakses dari luar.
"iya, dibiarkan saja di dalam, sudah kita isolasi. Jadi, enggak bisa diapa-apain. Enggak bisa diambil oleh dia (peretas) juga, dan sudah diamankan data itu, sudah enggak bisa diutak atik oleh dia termasuk juga oleh kita. Karena sudah kita tutup kan," katanya.
Usman juga mengatakan bahwa saat ini Kemenkominfo memprioritaskan pemulihan layanan di 44 kementerian/lembaga karena memiliki data cadangan untuk sistem layanannya.
“Kami mengutamakan pemulihan kementerian/lembaga yang memiliki backup data, jumlah 44,” katanya seperti dilansir kompas.com
Namun, Usman mengaku belum dapat merinci kementerian/lembaga yang diprioritaskan proses pemulihannya itu. Dia hanya mengatakan bahwa pihaknya mengutamakan layanan yang bersentuhan langsung dengan publik.
Usman menambahkan, proses pemulihan dilakukan dengan memanfaatkan data cadangan yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga, untuk mengaktifkan kembali layananannya.
“Kita berharap setiap hari ada tenant-tenant ataupun kementerian/lembaga yang pulih, sehingga kami berharap akhir bulan ini paling tidak ada 18-an bisa recovery,” katanya.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, serangan siber terhadap PDN berdampak terhadap layanan di 282 instansi pemerintahan. “Saat ini upaya terus dilakukan untuk memulihkan 282 tenant,” katanya.
Seperti diberitakan media, PDN mengalami gangguan sejak Kamis (20/6/2024), sehingga sejumlah layanan publik di kementerian/lembaga ikut terdampak.
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, gangguan pada sistem PDN kementeriannya terjadi akibat serangan siber di mana di peretas mengirimkan malware dan mengenkripsi data di PDN, lalu meminta tebusan sebesar 8 juta dollar Amerika Serikat (AS).
"Tadi Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) konferensi pers di Kominfo. Saya tinggal karena saya harus ke sini. Ini serangan virus lock bit 302," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (man)