Jakarta, Harian Umum-DPRD DKI Jakarta mengultimatum PT Jakarta Propertindo (Jakpro), pemilik proyek Jakarta Internasional Stadium (JIS) agar mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam proses pembangunan. Belum lama ini, proyek JIS menelan korban karena tumpahan cor yang dipicu kerusakan sistem perancah sebagai penyangga balok bekisting.
"Baik dari segala sektor pembangunan, Jakpro harus teliti dan mendetail jangan sampe hal seperti ini (kecelakaan kerja) terulang kembali di kemudian hari," ujar anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ichwanul Muslimin, di Jakarta, Jum'at (28/8).
Menurutnya, Pembangunan JIS yang berjalan saat ini memang ditunggu-tunggu oleh warga jakarta, terlebih The Jakmania. Pasalnya, kota ini akan memiliki stadion standar FIFA.
"Namun hal ini sebaiknya diimbangi dengan pelaksanaan yang baik dengan mengedepankan keselamatan pekerja dan meminimalisir terjadinya kecelakaan pekerja," katanya.
Di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, beberapa proyek pembangunan dipending karena anggarannya akan difokuskan untuk penanganan Covid-19. Namun, proyek JIS menjadi pengecualian karena pembangunan stadion ini ditargetkan selesai pada 2021. Alhasil, kontraktor pun mengebut pekerjaan agar pembangunannya tepat waktu.
"Mengingat situasi Covid-19 sekarang dan time table pembangunan yang harus tepat waktu, saya mengharapkan tetap memastikan semua berjalan dengan baik tanpa ada kesalahan dan kecelakaan lagi. Semoga pembagunan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan supaya impian warga jakarta dapat memiliki stadion kelas dunia berstandar FIFA dapat segera terwujud," tutur politisi Partai Gerindra ini.
Corporate Communications PT Jakpro Melisa S Sjach mengakui, insiden tumpahan cor proyek pembangunan JIS terjadi pada Jumat (7/8/2020) dini hari yang lalu. Namun, hal itu telah diselesaikan dengan baik, termasuk cor yang mengenai rumah warga maupun pekerja yang terdampak.
Proyek pembangunan JIS digarap konsorsium PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Persero) Tbk, PT Jaya Konstruksi Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan skema kerja sama operasi (KSO). Anggaran yang digunakan untuk membangun stadion ini senilai Rp 4,08 triliun. JIS dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi dan ditargetkan rampung pada tahun 2021 mendatang.
Stadion dengan kapasitas 82.000 penonton ini dilengkapi dengan atap buka-tutup secara otomatis pertama di Indonesia dengan adanya Sky Viewing Deck di ketinggian 70 meter. Beberapa stadion kenamaan dunia juga menerapkan kemampuan serupa, salah satunya Mercedes-Benz Stadium di Atlanta, Amerika Serikat.
JIS menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid turf untuk lapangannya. Rumput hybrid turf merupakan percampuran antara rumput alami dan sintetis. Stadion modern ini dirancang sedemikian rupa sehingga membuat jarak tribun dan lapangan lebih dekat dengan tiga tingkatan yakni lower tribun, middle tribun dan upper tribun.
JIS juga memiliki beberapa fasilitas tertentu seperti dua fasilitas lapangan latihan, restoran, ruang VIP, serta ruang ganti mewah. Demikian halnya dengan fasilitas lainnya, seperti lahan parkir yang bisa menampung 800 mobil di parkir VIP dan VVIP yang diperuntukan bagi para pemain sepakbola dan 100 bus di lahan parkir. Di sekitar stadion kelak akan dibangun sejumlah fasilitas umum dan sosial yang mengutamakan seni, budaya, dan lingkungan. (hnk)







