Jakarta, Harian Umum- Keputusan Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memboikot Metro TV, mendapat berbagai respon dari warganet.
Bagi pendukung pasangan nomor urut 2 di Pilpres 2019 itu, keputusan BPN didukung penuh. Sebaliknya, keputusan itu dikritik dan dicemooh pendukung pasangan nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Alhamdulillah ini seharusnya dilakukan sejak beberapa bulan yg lalu, karena setiap Nara sumber dari kubu BPN yg diundang oleh @Metro_TV di beberapa acara selalu "dikerjain" oleh host nya, kami rakyat ini miris melihat nya koq mau sj di undang utk di hina, @prabowo @SBYudhoyono," kata pemilik akun @HAchsyid seperti dikutip harianumum.com, Minggu (4/11/2016).
"Media ini @Metro_TV @mediaindonesia salah satu media yg ikut menebar kebencian dan perpecahan,melalui framing dan opininya yg tendensius... #MediaSontoloyo," kata pemilik akun @OmbahID.
"Metro tv diboikot. Ini langkah cerdas. Setelah rezim ini tumbang, izin metro tv perlu dievaluasi. Mereka telah menyalahgunakan frekuensi publik!" kata akun @narpatisuta.
"Boikot itu adalah tanda kalah sebelum bertanding, menang belum tentu kalah udah pasti," kicau pemilik akun @i_use, warganet pendukung Jokowi Ma'ruf Amin.
"Bisa jadi boikot itu kerna alasan dari kepengecutan mereka dari mengindar mejawab wawancara kritis," kilah akun @RiuRizkiUtomo.
Seperti diberitakan sebelumnya, boikot dilakukan BPN Prabowo-Sandi dengan tidak akan lagi memenuhi undangan wawancara dari stasiun televisi itu.
Hal ini diketahui dari cuitan Kepala Divisi Advokasi dan bantuan Hukum Partai Demokrat yang juga anggota Tim BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, melalui akun Twitter-nya, @Ferdinand_Haean.
"Info yang saya terima, kami dari Tim BPN Prabowo-Sandi menyatakan memboikot @MetroTV dari seluruh wawancara," katanya, Sabtu (3/11/2018) malam.
Ia menambahkan, sebelum Tim BPN Prabowo-Sandi, Partai @PDemokrat telah lebih dulu tidak menerima wawancara dari MetroTV.
"Hari ini (Sabtu, red), BPN Prabowo-Sandi menyatakan memboikot saluran TV @Metro_TV," imbuhnya.
Kepada Tempo.co, Ferdinand mengakui kalau kebijakan ini telah dibahas di lingkup koalisi.
"BPN Prabowo-Sandi hingga batas waktu yang tidak ditentukan, memboikot Metro TV," katanya.
Selama aksi boikot digencarkan, Ferdinand memastikan, kubu Prabowo tak bakal melayani agenda wawancara atau bincang-bincang ekslusif bersama Metro TV.
Tak hanya itu, Prabowo juga tak akan bertandang ke acara debat yang bakal ditanyangkan televisi yang kabarnya milik pengusaha James Riyadi itu.
"Kami tidak diizinkan menghadiri (acara-acara) Metro TV sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," tegasnya.
Ferdinand menegaskan, keputusan BPN untuk memboikot Metro TV merupakan bentuk protes karena isi pemberitaan Metro TV tidak berimbang selama kampanye Pilpres 2019. (rhm)







