Jakarta, Harian Umum - Pemerintah Arab Saudi mendesak Qatar untuk berhenti mendanai Hamas, Organisasi Massa Pejuang di tanah Palestina, karena dianggap sebagai kelompok pemberontak. Qatar diminta memenuhi janjinya dahulu untuk tidak memberikan dukungan dana kepada Hamas dan Al-Ikhwan al-Muslimun.
”Kami ingin Qatar menepati janji yang dibuatnya beberapa tahun yang lalu,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir.
Jubeir menuding balik bahwa Qatar justru meruntuhkan Otoritas Palestina dan Mesir karena mendukung Hamas dan Al-Ikhwan al-Muslimun.
Mendengar hal seruan tersebut kelompong Pejuang Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan terkejut oleh seruan pemerintah Arab Saudi kepada Qatar untuk tidak mendukung kelompok tersebut.
”Komentar Jubeir merupakan kejutan bagi orang di Palestina dan negara-negara Arab dan Islam,” demikian pernyataan Hamas, seperti dilansir Aljazeera pada Rabu, 7 Juni 2017.
Negara-negara Teluk yang dimotori Arab Saudi yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan Israel telah memutus hubungan diplomatik dengan Qatar sejak Senin, 5 Juni 201.
Qatar di blokade oleh negara teluk di laut, darat, dan udara akan memiliki biaya yang cukup besar di Qatar.