Jakarta, Harian Umum - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, memastikan bahwa Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan mengganti semua komisaris dan jajaran direksi BUMD yang bermasalah.
"Pasti! Saya pribadi setuju 100% agar semua komisaris dan direksi BUMD yang bermasalah diganti," katanya usai diskusi bertajuk "Pemimpin Baru Jakarta" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2017).
Ia memperkirakan pergantian itu akan memakan waktu 1-2 tahun karena akan ada proses yang terlebih dulu dijalani, seperti audit kinerja BUMD-BUMD itu, dan uji kelayakan terhadap para calon penggantinya.
"Audit kinerja itu akan menjadi salah satu dasar pertimbangan mengapa komisaris dan direksi BUMD ini perlu diganti, karena kita juga mau BUMD-BUMD ini sehat dan memberi kontribusi yang signifikan bagi PAD," imbuh politisi yang juga anggota tim sukses Anies-Sandi ini.
Meski demikian politisi Gerindra ini mengaku tak setuju jika BUMD yang terus merugi, dilikuidasi, karena katanya, BUMD yang terus merugi itu dapat dimerger dengan BUMD lain yang core bisnisnya sama atau hampir sama.
Seperti diketahui, saat ini dari 13 BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, lima di antaranya terus merugi meski telah disuntik penanaman modal negara (PMN) hingga puluhan, bahkan ratusan miliar, sehingga bukan hanya tak dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi PAD, namun juga membebani APBD hingga Rp10 triliun per tahun.
Celakanya, di antara BUMD itu ada yang sempat dimanfaatkan mantan Gubernur Ahok untuk kepentingan pencalonan dirinya sebagai incumbent di Pilkada DKI 2017, sehingga BUMD tersebut terlibat politik praktis dan dilaporkan ke OJK serta Bawaslu oleh Tim Advokasi Anies-Sandi. BUMD tersebut adalah PT Bank DKI.
Kelima BUMD yang terus merugi adalah PT Ratax Armada, Jakarta Tourisindo dan PT MRT.
PT Ratax diusulkan untuk dilikuidasi karena perusahaan yang bergerak di bidang transportasi ini kini hanya memiliki sembilan armada taksi, dan taksi-taksi itu dikabarkan sudah tidak beroperasi akibat tergerus oleh munculnya taksi online. (rhm)







