Jakarta, Harian Umum- Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di Indonesia sepanjang 2018, terutama di bidang industri tekstil dan garmen, dengan korban mencapai ribuan orang.
Gelombang PHK itu diprediksi akan berlanjut tahun ini dan 2020.
Seperti dilansir ROL, Selasa (15/1/2019), Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pada 2018 gelombang PHK terjadi di daerah Serang, Bogor, Purwakarta, Jakarta, Cimahi dan Subang.
Berikut datanya
Serang
- PT Alcorindo :600 buruh
- PT RWA : 660 buruh
- PT Grand Pintalan : sekitar 50 buruh.
"Dan ada sebuah pabrik garmen yang melakukan PHK terhadap 600 orang buruh," imbuh Iqbal.
Bogor
- PT. IKP (tutup) : sekitar 600 buruh di PHK.
Jakarta
- PT. FNG : sekitar 300 buruh
- PT. Pasindoi : sekitar 56 buruh
Purwakarta
- PT. OFN (tutup) : sekitar 1.800 buruh
- PT. Dada Indonesia : 1300 buruh
- PT. Iljunsun : 1.400 buruh
Subang
- PT. Hanson Yeol (tutup) : 3.100 buruh
Cimahi
- PT. SN (Garmen) : 400 buruh
Pada 2019 ini PHK kemungkinan akan dilakukan oleh PT. Tanashin di Bogor dengan korban 300 buruh.
"Saat ini PHK itu masih diproses," katanya.
Iqbal mengakui, selain data-data itu, sesungguhnya masih banyak PHK yang saat ini masih dalam proses pencatatan, seperti PHK yang dilakukan tiga pabrik di Purwakarta dengan total korban PHK mencapai 4.500 buruh.
Ketiga pabrik itu adalah PT OFN yang merumahkan 1.800 buruh, PT. Dada Indonesia yang merumahkan 1300 buruh, dan PT Injunsun yang mem-PHK 1.400 buruh.
"Saya tidak melihat adanya upaya yang sungguh-sungguh (dari pemerintah) untuk menyelesaikan kasus-kasus PHK yang terjadi. Jika hal ini dibiarkan, pada 2019 hingga 2020 akan semakin banyak buruh yang di PHK," tegas Iqbal.
Ia mengingatkan pemerintah bahwa revolusi industri 4.0 sudah di depan mata.
"Menaker tidak siap menghadapi revolusi industri 4.0. Persiapan yang dilakukan sejauh ini terkesan hanya berkutat pada sosialisi mengenai apa itu revolusi industri 4.0. Padahal tugas Menteri bukan sekedar melakukan sosialisasi," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar mengatakan, sepanjang 2018, hanya ada 3.362 orang buruh yang di PHK.
Berdasarkan catatan KSPI, sektor industri yang akan terancam bakal merumahkan karyawannya pada 2019 ini meliputi industri garmen, tekstil, elektronik, otomotif, farmasi, industri baja, semen, dan sebagainya. (man)







