Jakarta, Harian Umum - Dugaan bahwa ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi adalah palsu, masih bergulir, bahkan makin panas setelah Bareskrim Polri merilis hasil penyelidikan dan uji forensiknya pada Mei 2025 lalu.
Pasalnya, umumnya publik yang bukan pendukung Jokowi, tak percaya pada hasil penyelidikan dan uji forensik Bareskrim itu yang menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli, karena menilai masih banyak kejanggalan pada keterangan Bareskrim, antara lain soal pilihan program Jokowi saat kuliah di UGM, yakni sarjana muda, bukan sarjana
Padahal, Jokowi bergelar insinyur kehutanan dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang artinya, dia sarjana strata satu (S1).
Hasil survei RH Channel menunjukkan, 88% dari total responden yang berjumlah lebih dari 120.000 orang mengatakan tak percaya pada hasil penyelidikan dan forensik Bareskrim.
Terbaru, Politikus PDIP Beathor Suryadi mengungkapkan sebuah informasi mengejutkan. Ia.mengatakan, seorang aktivis bernama Widodo yang disebut-sebut sebagai bagian dari tim administratif pendaftaran Jokowi ke KPUD DKI Jakarta, menghilang secara misterius.
Menurut Beathor, Widodo bersama dua aktivis lain, Inda dan Deny Iskandar, bertugas mempersiapkan berkas administrasi Jokowi saat Pilkada DKI. Namun, muncul dugaan bahwa Widodo yang melengkapi kekurangan dokumen tersebut dengan cara tidak lazim, yakni menggunakan jasa di pasar pojok Pramuka Salemba, Jakarta Pusat, yang dikenal sebagai pusat “jasa pembuatan dokumen”.
“Perbedaan kualitas antara ijazah UGM asli dan ‘produk’ Pramuka sangat mencolok,” ujar Beathor kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Ia menyebut perbedaan mencolok tersebut dari sisi kertas, tinta, hingga bentuk huruf dalam dokumen yang beredar.
Lucunya, lanjut Beathor, hasil investigasi Bareskrim justru menyimpulkan bahwa ijazah tersebut identik dengan terbitan resmi UGM, meskipun banyak kalangan menilai bahwa kesamaan itu terlalu dipaksakan.
“Jika benar Widodo yang mengurus, maka motif dan caranya patut didalami. Kenapa dia justru menghilang setelah rumor ini berembus kembali?” tambah Beathor. (rhm)