Jakarta, Harian Umum - Kegilaan pada proyek-proyek infrastruktur berskala besar di era Presiden Jokowi dihentikan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Terbukti, pemerintahan yang baru berjalan sejak 20 Oktober 2024 itu menghentikan proyek-proyek mercusuar dengan anggaran jumbo.
"Dari beberapa kesempatan saya sampaikan, pembangunan-pembangunan fisik yang besar kayak bangun bendungan, bangun gitu-gitu, sementara mungkin kita setop dulu sementara waktu," kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo kepada wartawan di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Ia mengakui kalau anggaran yang ada akan difokuskan untuk mendukung ketahanan pangan, energi dan air.
Karena hal tersebut, maka bendungan yang sudah ada akan dioptimalkan ketimbang membangun sesuatu yang baru.
"Apa yang ada kita maksimalkan, kita efektifkan untuk bisa 110% mendukung ketahanan pangan, energi dan air," tegas Dody.
Ia mengaku kalau penghentian proyek-proyek infrastruktur besar akibat keterbatasan anggaran. Apalagi karena targetnya hingga 2025 Indonesia punya 259 bendungan, dan jumlah itu diharapkan cukup untuk mendukung ketahanan pangan.
"Jadi, dengan keterbatasan anggaran hari ini, apa yang sudah kita punya, ya itu saja yang kita lebih revitalisasikan, lebih optimumkan untuk bisa mensukseskan asta cita Bapak Presiden Prabowo, khususnya di bidang ketahanan pangan, energi dan air," tegas Dody..
Meski demikian, Dody juga mengakui kalau semua anggaran infrastruktur pemerintah ditahan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berdasarkan arahan Presiden Prabowo.
"Semua dana infrastruktur kan sementara ditahan dulu oleh Ibu Menteri Keuangan, sesuai arahan Pak Presiden," kata Dody.
Dody menyebut penahanan anggaran itu menunggu sampai antar kementerian/lembaga duduk bersama merencanakan pembangunan.
"Sampai kita kemudian antar kementerian ini duduk sama-sama di kepalai dengan Kepala Bappenas. Kalau tanpa Kepala Bappenas ya kita juga nggak bisa ngapa-ngapain, yang merencana kan beliau. Setelah bulat, utuh, mau kemana, arahnya kemana," tutur Dody. (man)