Jakarta, Harian Umum - Sejak pandemi Covid-19 melanda Jakarta, Perumda Pasar Jaya dipercaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pendistribusian bantuan sosial (bansos) sembako kepada warga terdampak. Belakangan, isu tak sedap tercium usai tertangkap tangan Menteri Sosial, Juliari P Batubara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga mempermainkan penyaluran bansos.
Manager Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya, Gatra Vaganza mengakui, dalam pendistribusian bansos ini sendiri prosesnya memang tidak mudah mengingat sedang ada pandemi dan pembatasan sosial berskala besar yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Namun, katanya, Pasar Jaya terus berkomitmen untuk melakukan tugas tersebut sehingga masyarakat yang terdampak ekonominya bisa terbantu. Dia memastikan komoditi barang bansos sesuai dengan kelengkapan item barang sesuai dengan permintaan Pemda DKI melalui Dinas Sosial dan Dinas KPKP.
"Dalam pelaksanaanya Pasar Jaya disini menyediakan komoditi brand nasional yang sudah familiar di masyarakat," ujar Gatra, di Jakarta, Rabu (23/12).
Menurutnya, penyaluran bansos itu terus dilakukan sebaik mungkin agar sesuai dengan harapan masyarakat. Item barang yang diterima oleh masyarakat jumlahnya juga sama di setiap kotak paketnya. Pendistribusian barang bansos sendiri hingga saat barang diturunkan di gudang maka petugas akan melakukan cek kondisi seluruh barang yang masuk.
"Kondisi yang baik tidak hanya fisik
luarnya saja. Tapi petugas melakukan pengecekan hingga kondisi dalamnya. Seperti halnya produk beras yang petugas melakukan pengecekan acak untuk memastikan jenis berasnya sesuai dengan standar mutu," katanya.
Proses pengepakan juga, lanjutnya, tidak mudah karena membutuhkan kehati-hatian agar tetap baik kondisinya. Terlebih, tegasnya, barang bansos ini adalah barang yang mudah rusak. Petugas akan mengecek barang yang akan diangkut ke mobil apakah barangnya kondisinya memang sudah layak. Barulah kemudian barang tersebut bisa diantarkan ke penerima di kantor RW masing-masing.
Hal yang sama juga terjadi di tahapan pendistribusian juga tidak mudah mengingat titik penerima yaitu di masyarakat kadang berada di perumahan padat penduduk dan akses kendaraan terbatas. Petugas juga selalu mengingatkan kepada para RW atau penerima agar kondisinya tetap seperti semula hingga diterima kepada masyarakat.
Adapun adanya anggapan bahwa ketidaksesuaian harga barang dalam kotak bansos dinilai tidak tepat karena di setiap nilai bansos yang terkirim ada juga biaya distribusi, biaya tenaga kerja dan juga biaya perlengkapan kerja. Sehingga biaya bansos tersebut tidak terpisahkan dalam proses distribusi dari Pasar Jaya ke masing-masing RW.
Pasar Jaya sebagai pelaksana bansos di DKI Jakarta selalu menerima kritik dan juga saran perbaikan dari masyarakat. Prinsipnya Pasar Jaya selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat DKI Jakarta. (hnk)