Jakarta, Harian Umum - Niat pemerintah DKI Jakarta membelian kereta melalui PT Transjakarta masih belum bisa cepat direalisasikan. Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan tak ingin memberatkan pemerintah dengan rencana tersebut.
Pemberatan tersebut adalah Menurut Budi, selama ini pemerintah DKI telah memberikan subsidi lewat publik service obligation (PSO) kepada Transjakarta.
"Kami berusaha bagaimana caranya tidak memberatkan pemerintah, karena pemerintah sudah bantu PSO ini cukup besar," ungkap Budi Kaliwono di Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 12 April 2017.
Budi menjelaskan tahun ini tidak ada penambahan PSO. Tahun 2016 PSO hanya Rp 1,2 triliun sedangkan Nilai PSO tahun 2017 yakni sebesar Rp 3,2 triliun mengalami peningkatan yang tajam.
Menurut Budi Kaliwono, meski programnya telah menambah ratusan armada maka ia tidak meminta penambahan PSO.
"Pengadaan ini kami adakan sendiri dengan cara pinjaman ke bank," katanya.
Pelaksana tugas Gubernur DKI Sumarsono mengatakan akan membeli kereta untuk Transjakarta. Kereta ini akan menggunakan lajur rel yang telah ada. Pemerintah provinsi DKI mengatakan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 360 miliar untuk pengadaan enam kereta. Namun menurut Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan anggaran ini belum pasti masuk APBD 2018.







