Jakarta, Harian Umum - Menjelang pengumuman hasil pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum, rupiah ditutup melemah. Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin, 20 Mei 2019 rupiah ditutup di level Rp14.455 per dolar AS, terdepresiasi 0,035 persen atau 5 poin melawan dolar AS. Secara year to date, rupiah bergerak di zona merah telah melemah 0,45 persen.
Analis PT Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan bahwa investor cenderung wait and see dan menghindari berspekulasi menanti hasil pemilihan presiden.
"Faktor utama pelemahan rupiah karena sikap investor yang memilih untuk menahan diri jelang rekapitulasi pilpres," ujar Deddy Senin, 20 Mei 2019.
Namun demikian, Deddy mengatakan bahwa pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini cenderung moderat dibantu oleh faktor teknikal yang mendorong rupiah untuk berbalik menguat.
Dia menilai nilai tukar rupiah saat ini diperdagangkan terlalu murah atau undervalue dan telah terdepresiasi cukup lama sehingga secara teknikal membantunya untuk rebound.
Sepanjang sebulan terakhir, rupiah telah terdepresiasi 2,608 persen melawan dolar AS, menjadi mata uang dengan kinerja terburuk ke-empat di antara mata uang Asia.
Deddy memproyeksi rupiah akan diperdagangkan di kisaran level Rp 14.475 per dolar AS hingga Rp 14.430 per dolar AS pada perdagangan Selasa, 21 Mei 2019.