Jakarta, Harian Umum- Hasil pertemuan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Amanat Nasioanl (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Ketua Umum Partai Gerindra Probowo di kediaman Prabowo, Sabtu (14/7/2018), di Jalan Kertanegara, Jakarta, memberikan tiket capres (calon presiden) kepada Prabowo.
Demikian disampaikan Juru Bicara Tim Pemenangan Partai Gerindra Anggawira melalui siaran tertulis kepada harianumum.com, Selasa (16/7/2018).
“Dengan pertemuan itu Gerindra, PAN, dan PKS mengerucutkan langkah untuk bekoalisi dan mengundang partai lain untuk bergabung,” kata dia.
Soal calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Prabowo, imbuh Anggawira, akan dibicarakan pada pertemuan berikutnya, termasuk mengenai rancangan kabinet yang tentunya akan fokus dalam pembenahan ekonomi.
“Mengenai Cawapres Prabowo akan dibahas dan dimatangkan pada pertemuan selanjutnya. Dan tentunya memperhatikan aspirasi dari 3 partai (Gerindra-PAN-PKS) yang berkoalisi,” jelas dia.
Anggawira optimis Prabowo akan mendapatkan amanah rakyat untuk memimpin Indonesia pada periode mendatang, karena survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, elektabilitas Jokowi dibawah 50%, sementara kampanye dengan hestek #2019gantipresiden semakin disukai sebanyak 60,5%.
“Kami optimis Prabowo mendapat amanah rakyat untuk membawa Indonesia sejahtera. Tiada yang tidak mungkin dalam hidup ini, selalu terbuka peluang untuk kepemimpinan baru,” pungkas Anggawira.
Seperti diketahui, jika poros ketiga yang diwacanakan Partai Demokrat gagal dan uji materi presidential threshold 20% ditolak Mahkamah Konstitusi (MK), maka head to head antara Prabowo dengan Jokowi pada Pilpres 2014, akan terulang di Pilpres 2019.
Survei LSI pada 28 Juni – 5 Juli 2018 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang menghasilkan data bahwa saat ini pemilih loyal Jokowi hanya 32%, sementara pemilih loyal yang akan memilih selain Jokowi sudah mencapai 30,5%.
Dengan angka seperti ini, peluang Jokowi untuk gagal menjadi presiden RI ke-7 untuk periode kedua sangat besar. (rhm)