Gaza, Harian Umum - Israel mengambil alih penyeberangan Rafah yang secara strategis memotong Jalur Gaza, pada Senin (6/5/2024) malam waktu Timur Tengah, dengan mengerahkan segala jenis persenjataan.
Wartawan Aljazeera Hani Mahmoud melaporkan, peristiwa pengambilalihan itu menjadi malam yang sulit bagi warga Rafah, sebuah wilayah di selatan Gaza, Palestina, dan sangat mengerikan.
"Ini adalah malam yang sangat sulit selama 12 jam terakhir. Peristiwa ini sangat kejam, sangat berdarah dan penuh kehancuran," katanya seperti dikutip dari Aljazeera, Selasa (7/5/2024).
Hani menjelaskan, Penyeberangan Rafah bukan hanya berfungsi sebagai pintu masuk atau keluar Gaza, tetapi sejak awal perang telah menjadi titik utama bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Gaza.
"Dengan kehadiran militer Israel di sana saat ini, kita dapat mengatakan bahwa kita sedang menghadapi situasi yang sangat sulit dalam hal menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza," imbuh Hana.
Ia bahkan menyebut, penguasaan Penyeberangan Rafah ini membuat Israel semakin dekat untuk dapat menginvasi seluruh wilayah Gaza.
Persenjataan yang dikerahkan Israel untuk mengambil alih Penyeberangan Rafah antara lain tank-tank dan pesawat tempur yang terus menghujani pemukiman penduduk Rafah dengan rudal dan roket.
Serangan ini, menurut Aljazeera, menewaskan 12 orang dan meluluhlantakkan rumah-rumah dan bangunan.
"Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, kelompoknya telah menerima proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir, tetapi kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, usulan tersebut jauh dari tuntutan Israel dan dia akan mengirim delegasi ke Kairo untuk melakukan pembicaraan," kata Aljazeera.
Kabinet perang Israel juga memutuskan bahwa militernya akan melanjutkan operasi terhadap Rafah, dan tentara mengumumkan serangan terhadap sasaran di timur kota itu.
Badan-badan PBB dan kelompok bantuan memperingatkan konsekuensi buruk dari setiap serangan militer Israel di Rafah setelah puluhan ribu warga Palestina diperintahkan untuk mengungsi sebelum serangan tersebut.
Setidaknya 34.735 orang telah tewas dan 78.108 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan. (rhm)