Jakarta, Harian Umum - Ribuan umat Islam, Sabtu (13/1/2023), menggeruduk Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk menuntut penghentian genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Demonstrasi yang kesekian kalinya ini dimotori Majelis Umat Islam, Koalisi Bela Baitil Maqsis, dan Front Persaudaraan Islam (FPI).
"Selama 100 hari genosida, Israel telah menembakkan 2.000 rudal ke Jalur Gaza, meledakkan 65.000 bom, membunuh 23.000 warga Gaza yang sebagian perempuan dan anak-anak, sementara 59.000 warga Gaza lainnya luka-luka," kata seorang orator melalui panggung yang didirikan di seberang Kedubes AS.
Selain data tersebut, orator juga membeberkan kalau akibat serangan untuk genosida itu, 70% bangunan di Gaza hancur dan luluh lantak, lebih dari 2 juta penduduk Gaza, atau sekitar 45%, tidak memiliki akses makanan, dan pasokan medis, sementara 2 juta penduduk lainnya terlantar atau mengungsi.
"Semua ini ciri-ciri dari sebuah tindakan yang menuju pada genosida," kata orator lagi.
Dalam pernyataan sikapnya, penyelanggara aksi dengan diikuti seluruh peserta, membacakan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Menuntut gencatan senjata permanen di seluruh Gaza dan palestina
2. Menuntut agar blokade dibuka secara menyeluruh agar akses bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza
3. Menuntut negara-negara di dunia agar menghentikan seluruh bantuan militer dan ekonomi kepada Israel
4. Mengajak negara-negara di dunia untuk mendukung Afrika Selatan yang sedang menuntut penetapan Israel sebagaibpelaku genosida terhadap Palestina di Mahkamah Inernasional
5. Menuntut Mahkamah Internasional untuk menyatakan Israel sebagai pelaku genosida dan melanggar konvensi PBB 1848 tentang pencegahan dan penghukuman genosida
6. Menuntut Mahkamah Pidana Internasional untuk segera menyeret pemimpin Israel, terutama perdana menteri dan presiden sebagainpenjahat perang
7. Menuntut PBB agar menghapus hak veto lima negara anggota tetap Dewan Keamanan yang sering kali disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan tujuan Dewan Keamanan
8. Mengapresiasi Menlu RI Retno Marsudi atas partisipasinya sebagai saksi yang memberatkan kejahatan genosida Israel di Mahkamah Inernasional, dan mendorong Indonesia agar menggunakan kekuatan diplomasi dan militer, serta bergabung dengan komunitas internasional yang lebih luas dalam membantu Palestina dan menghentikan kejahatan perang israel.
Dalam orasinya, mantan ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menuding kalau AS terlibat langsung dalam genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
"Karena itu kita minta Amerika hentikan support untuk Israel, dan dan cabut dukungan terhadap Israel," tegasnya. (rhm)