Bogor, Harian Umum - Angka kemiskinan di Kota Bogor, Jawa Barat, termasuk tinggi. Tak heran jika di wilayah berjuluk Kota Hujan itu banyak ditemukan pemukiman padat, kumuh dan tak layak huni.
Salah satu pemukiman itu, yakni Kampung Muara Kidul RW 14, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, baru-baru ini mendapatkan bantuan dari Partai Gerindra, sehingga dapat membangun Pos Keamanan dan merenovasi Posyandu.
“Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian nyata Pak prabowo kepada masyarakat bawah, dan bagian dari program Gerakan Gerindra Untuk Masa Depan Yang Sejahtera," jelas Harry Ara, bakal calon (balon) Wakil Walikota Bogor dari Partai Gerindra, melalui rilis yang diterima harianumum.com, Kamis (21/9/2017).
Politisi yang akrab disapa Kang Harry ini menjelaskan, salah satu fokus Gerakan Gerindra Masa Depan adalah bagaimana partainya dapat "menyentuh titik-titik" di masyarakat lapis bawah yang tidak tersentuh anggaran pemerintah.
"Melalui gerakan itu, Pak Prabowo ingin membuktikan bahwa ia peduli pada masyarakat bawah yang masih perlu didukung, baik dari segi pembangunan fisik, sumber daya manusia maupun ekonomi," imbuhnya.
Kang Harry dan rombongan meninjau pembangunan Pos Keamanan dan renovasi Posyandu tersebut di sela-sela kunjungannya ke Kampung Muara Kidul pada 16 September 2017 lalu.
Dalam kunjungan tersebut, politisi yang juga pengacara ini menyambangi warga satu persatu untuk mendengarkan keluh kesah dan aspirasi mereka.
Harry juga mengunjungi pengrajin Oncom untuk melihat aktivitas produksinya.
Diakui, jika dirinya terpilih menjadi wakil walikota Bogor pada Pilwalkot 2018, ia akan terus turun langsung ke masyarakat dan mendengarkan apa yang mereka inginkan karena menurutnya, pemimpin harus dapat melayani warganya dengan baik.
“Seorang pemimpin tidak boleh merasa dirinya pejabat, tapi harus bisa melayani warganya dengan baik, karena pada dasarnya pemimpin adalah pelayan masyarakat," tegasnya.
Kang Harry bahkan mengatakan, jika ia telah terpilih, anggaran pembangunan dalam APBD akan ia canangkan harus tepat sasaran, seperti anggaran untuk pembangunan RTLH, turap, dan anggaran untuk kesejahteraan para pelaku UMKM.
"Jika warga Kota Hujan memberikan amanahnya kepada saya, spirit leadership yang saya terapkan adalah gaya kepemimpinan yang melayani, dan moal (tidak akan) basa basi," tegasnya.
Ada yang menarik dalam kunjungan Kang Harry ini. Saat melihat kaum ibu mencuci perabotan di sungai, ia membantu mencucikan dandang milik seorang nenek yang kemudian diketahui bernama Nenek Diba.
Soal aksinya ini, Harry mengatakan bahwa apa yang dilakukannya ini merupakan simbol bahwa jika kelak ia memimpin Kota Hujan, setiap kali akan membuat sebuah kebijakan, ia akan menggunakan hati dan mempertimbangkan bagaimana perasaan rakyat terhadap kebijakannya itu. (man)