Jakarta, Harian Umum- Universitas Indonesia (UI) angkat bicara terkait pernyataan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, bahwa UI mendukung Jokowi.
Salah satu staf kantor Humas UI, Egia Tarigan mengungkapkan, UI adalah perguruan tinggi yang bebas dari segala bentuk politik praktis, sesuai pasal 8 ayat (1) UU RI Nomor 12 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa Pendidikan Tinggi terbebas dari pengaruh politik praktis.
"Statuta UI juga menekankan bahwa dalam menjalankan misi utama Tridharma Perguruan Tinggi yang berazas kebenaran ilmiah dan kebhinekaan, UI harus bebas dari pengaruh, tekanan dan kontaminasi apapun termasuk kekuatan politik," katanya, Senin (6/8/2018).
Ia menambahkan, jika terdapat pihak-pihak yang menyebutkan bahwa UI mendukung partai/tokoh politik tertentu, maka hal itu bukanlah pernyataan dan bentuk dukungan resmi UI.
"UI mengingatkan dan mengimbau segenap civitas akademika dan warga UI, termasuk para alumni UI, untuk menyampaikan hak konstitusionalnya atas nama pribadi dan tidak menggunakan nama besar institusi UI," katanya.
Karena itu, Egia meminta kepada kepada siapa saja sebagai individu berpendidikan, menciptakan lingkungan kampus yang bersih dari segala unsur politik dan mendukung pelaksanaan politik negeri yang bersih, jujur dan adil.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video berdurasi 0:36 detik kemarin viral di media sosial. Dalam video pendek itu, Ngabalin dan belasan orang yang mengaku sebagai alumi UI, mendeklarasikan UI sebagai pendukung Jokowi.
"Assalamu'alaikum. Saudara sebangsa dan setanah air di mana pun Anda menyaksikan video pendek ini. Kami semua ini adalah alumni Universitas Indoensia, masyarakat yang amat terpelajar. Kami tergabung dalam Komunitas Anak Bangsa For Jokowi 2 Periode. Simbolkan kami adalah Lanjutkan, Lawan, Libas! UI for Jokowi!!" kata Ngabalin.
Politisi Golkar itu dan orang-orang yang bersamanya lalu menyerukan slogan "Lanjutkan, Libas, Lawan!" berkali-kali sambil mengacungkan simbol "L" dengan jari telunjuk dan jempol.
Banyak warganet yang mengkritisi dan mengecam video ini, terutama slogannya.
"Ngeri sekali pendukung @jokowi, ngakunya orang berpendidikan dari UI, tapi tagline nya brutal. Lanjutkan, Lawan, Libas. Seram sekali masa depan republik ditangan Jokowi. Maunya kelahi aja," kata politisi Demokrat Ferdinand Hutahaen melalui akun Twitter pribadinya, @LawanPoLitikJKW.
"Ngeri ... teror kalimatnya. Dengerin nih kalimat "Lanjutkan, Lawan, Libas!" apa ga radikal kalo kek gini?" kata pemilik akun @EVALockheart.
"2019 tuh pemilihan presiden bukan pemilihan kepala gengster... Perhatikan slogan nya Lanjut, Lawan, Libas... Simpan video ini, jadikan barang bukti jika terjadi kekacauan," kata pemilik @AisyahMutahar. (rhm)