TANGSEL, HARIAN UMUM - Merasa kalah seksi dengan adik kelasnya, siswi kelas 12 justru beradu jotos dengan juniornya, selepas jam belajar.
Berawal dari undangan seniornya melalui media sosial, lalu di kumpulkan dalam satu wilayah belakang sekolah, siswi klas 11, HV, AB, DM, TS, ET, IK, IA, RM, langsung mendapatkan perlakuan kekerasan oleh seniornya.
Hal itu dilakukan seniornya A dan IN yang kelas 12, karena menganggap seragam kedelepan juniornya ketat dan kecil.
"Kami disuruh jongkok, kemudian kami ditampar. Hanya karena pakaian atau seragam kami kekecilan. Kekerasan itu berlangsung setelah pulang sekolah sampai dengan jam 21.00 malam. Kami takut bang," ucap HV, saat ditemui, Rabu (31/7/2019) malam.
Tidak sampai disitu, pelaku yang disinyalir berjumlah lebih dari 30 siswa-siswi berikut alumni, melanjutkan aksi kekerasannya pada Sabtu (27/7/2019) malam yang lalu, di sebuah perumahan sepi penghuni di wilayah Pondok Cabe, Pamulang.
"Mereka datang dengan menggunakan motor, lebih dari 30 orang berikut alumni. Kami di tampar, dipukuli, kemudian dipaksa merokok, diadu dan mereka tertawa sambil minum minuman berbau tidak enak," ucap AB.
Peristiwa yang memilukan para wali murid, membuat geram. Apalagi sekolah SMKN 7 Tangerang Selatan, masih menumpang di SMPN 2 Cirendeu.
Salah satu wali murid mengatakan, kejadian tersebut akan berlanjut ke ranah hukum. Pasalnya, ada dugaan kuat keterlibatan alumni dan minuman keras.
"Terkait yang dialami anak saya, kami akan melanjutkan ke ranah hukum. Karena ini bukan main-main mas, kami sempat temui pelaku, mereka mengakui kejadian tersebut, kekerasan sampai dengan pengaruh alkohol ini tidak pantas untuk mereka yang masih bersekolah," ucap ayah HV.