Jakarta, Harian Umum-Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M Rico Sinaga menilai pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tidak pantas mengomentari masalah kecil di Jakarta. Terlebih, pernyataan yang menyebut Jakarta semakin amburadul itu bertolakbelakang dengan keadaan sebenarnya.
"Sebagai putri proklamator RI, Soekarno juga pernah menjadi Wakil Presiden, Presiden juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Bu Mega tidak pantas mengomentari hal-hal kecil ini. Dia telah jadi tokoh bangsa, harus lebih bijak mengeluarkan statement," ujar Rico di Jakarta, Rabu (11/11).
Menurutnya, Megawati seharusnya menggerakkan perangkat partainya untuk mengkritisi kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat banyak. Terlebih, ungkapnya, Ketua DPRD DKI Jakarta berasal dari PDI Perjuangan dengan anggota yang cukup besar.
"Kalau dia mengeluarkan statement itu, ini indikator bahwa perangkat PDI Perjuangan ini tidak maksimal. Seharusnya, Mega bisa perintahkan langsung Ketua DPRD atau Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta untuk terus menggempur Anies, bukan mengeluarkan pernyataan langsung. Dia kan tokoh bangsa," katanya.
Rico mendorong agar Megawati Soekarnoputri mengundang Anies Baswedan secara langsung untuk berdialog. Sebagai tokoh bangsa, katanya, jika ada orang berselisih harus dibuat damai. Atau jika ada kebijakan yang melenceng, ya di luruskan, bukan malah memperkeruh.
"Argumentasi Mega ini tidak selaras dengan kenyataannya. Jakarta ini terbaik se-Asia. Apalagi, baru kemarin Jakarta mendapatkan penghargaan tingkat dunia karena bisa mewujudkan transportasi berkelanjutan. Statementnya kontraproduktif karena Jakarta sekarang lebih tertata, rapi, bersih, juga Instagramable," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa Jakarta semakin amburadul. Hal ini diutarakan saat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) memberikan penghargaan "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect" untuk Kota Semarang yang dipimpin oleh kader PDI-P Hendrar Prihadi.
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Mega dalam pidatonya. (hnk)