Jakarta, Harian Umum - Ratusan ribu buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Indonesia (AGBI) akan mengepung Istana Negara, Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Rabu (1/5/2024).
Aksi yang dinamai Mayday Revolution ini akan dimulai pukul 12:00 WIB hingga selesai dengan titik kumpul di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
"Buruh sebagai grup kepentingan saat ini saya katakan sebagai we are the angry peoples atau orang-orang atau komunitas yang sedang marah," kata Ketua Umum DPP KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) M Djumhur Hidayat seperti dikutip dari video yang dishare kepada harianumum.com, Selasa (30/5/2024).
KSPSI merupakan salah satu konfederasi yang tergabung dalam AGBI, lainnya di antaranya PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia), Serikat Buruh Sejahtera Independen (SBSI) '92 dan GBSI (Gabungan Serikat Buruh Indonesia).
Djumhur menjelaskan, buruh sedang marah terhadap kebijakan Rezim Oligarki-Jokowi yang selama 10 tahun terakhir terus menerus meminggirkan kaum buruh Indonesia.
Padahal, menurut dia, buruh merupakan kelompok masyarakat yang amat penting bagi bangsa karena semua orang punya cita-cita setidaknya untuk dapat bekerja dengan baik untuk mendapatkan kehidupan yang layak sesuai pekerjaan yang digeluti.
"Karena itu kalau kita bicara buruh, kita bicara tentang kesejahteraan bangsa Indonesia," tegasnya.
Ia menyebut, berdasarkan pertemuan yang dilakukan beberapa hari lalu, gerakan-gerakan buruh yang sudah terkonsolidasi semuanya akan turun pada 1 Mei untuk menyuarakan kemarahannya untuk mendesak regulasi-regulas dan peraturan perundang-undangan yang tidak berpihak kepada buruhi, khususnya Omnibus Law UU Cipta Kerja, dicabut tanpa reserve apapun.
Djumhur mengimbau semua buruh, baik yang berserikat maupun yang tidak, pada 1 Mei memenuhi Jakarta.
"Karena ini kepentingan bersama, mari penuhi Jakarta, kita suarakan kemarahan kita," ajaknya.
Namun, Djumhur juga mengingatkan agar selama aksi, tak ada yang melanggar peraturan, apalagi anarkis. (man)