Jakarta, Harian Umum - Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus menegaskan imam dan biarawati LGBT tidak diterima di gereja. Ia meminta mereka harus keluar dari pelayanannya. Penegasan Paus Fransiskus itu disampaikan dalam buku barunya yang akan terbit pekan ini dalam beberapa bahasa, seperti dikutip dari Reuters, dilansir tempo.co Minggu, 2 Desember 2018.
Paus mengatakan dalam buku itu bahwa homoseksualitas di Gereja adalah sesuatu yang membuat dirinya khawatir saat wawancara dengan imam Spanyol Fernando Prado tentang buku barunya itu. Paus Fransiskus menjelaskan tentang kekuatan panggilan, menjadi seorang imam atau biarawati pada saat ini.
"Pertanyaan tentang homoseksualitas adalah masalah yang sangat serius, orang-orang yang dipercaya untuk menjadi imam harus yakin bahwa para calon imam adalah orang yang telah dewasa secara emosional sebelum mereka dapat ditahbiskan," kata Paus Fransiskus.
Hal ini juga berlaku untuk wanita yang ingin menjadi biarawati. Di Gereja Katolik, para imam dan biarawan semuanya mengucapkan sumpah selibat.
Gereja mengajarkan kecenderungan homoseksual tidak berdosa untuk dirinya sendiri, tetapi sebaliknya mengenai tindakan homoseksual.
Paus mengatakan tidak ada ruang untuk LGBT dalam kehidupan para imam dan biarawati. Sehingga dia mendesak kaum homoseksual yang sudah menjadi imam atau biarawati untuk hidup selibat dan bertanggung jawab menghindari skandal.
Sejumlah orang telah ditangkap di lemabaga keagamaan tersebut seperti dilansir AP, Kamis 6 Juli 2017, penangkapan terhadap sekretaris Kardinal Francesco Coccopalmerio terjadi pada Juni lalu. Coccopalmerio merupakan presiden dari Dewan Intepretasi Hukum Gereja Vatikan.
Menurut harian Italia, Il Fatto Quotidiano, saat menyerbu apartemen yang dihuni sekretaris Coccopalmerio, polisi menemukan sejumlah besar narkoba dan beberapa pria yang melakukan aktivitas homoseksual.
Yang terbaru adalah kembalinya Kardinal George Pell ke Australia untuk menghadapi dakwaan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Ia menjadi pejabat Vatikan tertinggi yang menghadapi tuduhan tersebut.
Beberapa hari kemudian, Paus Fransiskus juga melepas Kardinal Jerman Gerhard Mueller sebagai pemimpin Kongregasi Doktrin Keyakinan Vatikan. Belum diketahui apakah ini terkait dengan laporan penangkapan sekretaris Coccopalmerio di apartemen milik kongregasi itu.
Sedangkan mantan Duta besar Vatikan untuk Amerika Serikat Carlo Maria Vigano pada 26 Agustus lalu mengungkapkan kepada Paus dan pejabat Vatikan tentang jaringan homoseksual atau LGBT di dalam Vatikan yang anggotanya membantu mempromosikan karier mereka di Gereja.(tqn)