Jakarta, Harian Umum - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo kembali mengungkap soal arahan Presiden Prabowo Subianto saat retreat di Akmil Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu
Dia menyebut, Prabowo memerintahkan untuk membangun tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang membentang dari Jakarta hingga Bekasi, Jawa Barat.
"PUPR diminta lebih serius dan cepat lagi untuk bisa membangun Giant Sea Wall minimum di area Jakarta sampai Bekasi 20-30 km," kata Dody Saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024),
Namun, lanjut dia, karena keterbatasan anggaran, pihaknya akan lebih banyak melibatkan pihak swasta dalam menggarap proyek ini melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Untuk sisanya, kami berharap projek yang di Jakarta bisa menjadi contoh, misalnya bagi Semarang dan Surabaya," imbuhnya.
Sebelumnya, hal yang sama diungkap Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
"Nanti saya akan ikut pak Menteri ya, yang jelas beberapa hal yang disampaikan pak Prabowo, IKN lanjut kemudian terkait Giant Sea Wall," katanya.
Diana membeberkan kalau pada tahap awal, pemerintah mengutamakan pembangunan tanggul laut di kawasan Jakarta, dan ini telah menjadi bagian dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di pemerintahan yang lalu.
Beberapa tahun lalu, dua Korea Selatan dan Belanda sudah menyampaikan pernyataan minatnya untuk berkecimpung dalam National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Kemudian, di bulan Oktober lalu, Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) asal China juga menunjukkan ketertarikan.
Di kesempatan berbeda, Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, juga sempat buka-bukaan terkait proyek giant sea wall ini. Menurutnya, proyek ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat sehingga harus segera dilaksanakan.
Hashim menjelaskan, konsep tanggul laut diinisiasi sejak tahun 1994 oleh Bappenas, mulanya sebagai solusi untuk menyelamatkan pesisir utara Jakarta. Namun, Prabowo sendiri melihat bahwa urgensi pembangunan tanggul laut tidak hanya dirasakan di wilayah utara Jakarta, tetapi juga di seluruh pesisir utara Pulau Jawa.
"Tapi ada apa, selama 10 tahun tidak ada kemajuan. Pak Prabowo ingin segera membangun Tanggul Laut Raksasa karena masalah yang dihadapi bukan hanya Jakarta saja, tapi seluruh pantai utara Pulau Jawa dengan ancaman tanah-tanah yang pinggiran kota," kata Hashim dalam acara APEC BAC Indonesia di Hutan Kota oleh Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada tanggal 31 Agustus 2024).
Ia memperkirakan, Kita perkirakan bisa lahan 40% sawah bisa tenggelam kalau kita tidak segera melindungi," kata (rhm)