Riyadh, Harian Umum - Untuk kali pertama dalam sejarah Arab Saudi, gurun Al Jawf yang gersang dan berada di utara negara itu berubah menjadi putih karena diselimuti salju.
Fenomena yang tak biasa ini seketika menjadi perhatian dunia setelah berita dan foto tentangnya tersebar melalui media elektronik dan media sosial.
Menurut AAJ News, Rabu (6/11/2024), sebelum gurun itu diketahui tertutup salju, di beberapa wilayah di Arab Saudi dilanda cuaca dingin akibat hujan lebat dan hujan es.
Saudi Press Agency bahkan menyebut, hujan lebat disertai hujan es dalam jumlah besar itu juga melanda sebagian wilayah Al Jawf.
Hujan es juga terjadi di Riyadh dan Mekkah, serta memengaruhi wilayah Asir, Tabuk, dan Al Bahah.
Keesokan harinya, setelah fenomena alam itu berlalu dan penduduk beraktivitas seperti biasa, mereka melihat pemandangan yang sangat berbeda di gurun Al Jawf, karena gurun itu menjadi serba putih. Begitupula gunung-gunung dan lembahnya karena tertutup salju.
Guyuran hujan deras juga melahirkan aliran air mirip air terjun, yang menyegarkan lembah-lembah kering.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional (NCM) UEA, apa yang terjadi di Al-Jawf ada hubungannya dengan sistem tekanan rendah dari Laut Arab dan meluas hingga Oman. Pola cuaca ini membawa udara mengandung banyak air ke wilayah yang biasanya kering, sehingga terjadi perubahan cuaca secara signifikan karena memunculkan badai petir, hujan es, dan hujan lebat di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, DA. menyebabkan peristiwa cuaca yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Departemen Cuaca Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk untuk beberapa hari mendatang, dan memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi kondisi ekstrem berkepanjangan, termasuk badai petir disertai hujan lebat, hujan es, dan angin kencang.
Kondisi ini disebut dapat mengurangi jarak pandang, mengganggu perjalanan, dan memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Para pejabat di Arab Saudi mengimbau warga untuk berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana. (man)