Jakarta, Harian Umum - Tim Nasional Paslon 01 Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) mengingatkan Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka bahwa Pilpres 2024 belum selesai.
Hal ini dikatakan Timnas untuk merespon pernyataan Gibran yang mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan membangun bangsa, karena menurut putra sulung Presiden Joko Widodo itu, kompetisi dalam Pilpres 2024 sudah selesai.
"Kami dari Timnas Amin, menghargai komentar Gibran dan kita rakyat Indonesia memang harus bergandengan tangan ada Pilpres maupun tidak ada Pilpres," kata Juru Bicara Timnas AMIN, Iwan Tarigan, melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/4/2024).
Namun, Iwan mengingatkan Gibran bahwa Timnas Amin perlu menjelaskan bahwa Pilpres belum selesai, karena gugatan 01 dan 03 Ganjar-Mahfud atas dugaan kecurangan Pilpres baru akan diputus Senin (22/4/2024), dan pihaknya menghargai proses yang sedang berlangsung di MK.
"Karena apabila sudah ada keputusan MK tanggal 22 yang bersifat final, maka Pilpres sudah selesai," pungkas Iwan.
Sebelumnya, Gibran merasa suhu politik di Indonesia masih terasa panas, meskipun kompetisi Pilpres 2024 sudah selesai. Panasnya suhu politik itu dirasakan Gibran ketika dianggap berbohong oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, karena menyampaikan keinginan Presiden Jokowi untuk bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di momen Lebaran.
Walikota Solo ini beranggapan, Hasto memang sering menyampaikan bahasa-bahasa konfrontatif. Padahal, dirinya hanya mencoba berpikir positif bahwa Jokowi bakal bisa bertemu dengan Megawati jika waktunya sudah tepat.
Gibran pun menegaskan, daripada sibuk saling menjatuhkan, lebih baik mulai bergandengan tangan memajukan Indonesia. Apalagi saat ini adalah momen yang tepat untuk saling memaafkan, karena selain masih dalam suasana lebaran, pesta demokrasi di Tanah Air juga telah rampung begitu KPU mengumumkan hasil Pilpres 2024.
“Kontestasi, kompetisi sudah selesai, waktunya bermaafan, bergandengan untuk memajukan Indonesia,” kata Gibran, di Balai Kota Solo, Jumat (19/4/2024).
Untuk diketahui, pada 20 Maret 2024 silam KPU mengumumkan Paslon 02 Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dengan memperoleh suara 58,59%, tetapi oleh Paslon 01 dan 03 digugat ke MK karena dinilai mengandung kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif, di mana kecurangan ini melibatkan bapaknya Gibran, yakni Presiden Joko Widodo, demi kemenangan Gibran.
Selama proses kecurangan berlangsung, yang dilakukan bapaknya Gibran adalah membagi-bagikan Bansos kepada masyarakat menjelang Pemilu.
Saat dihadirkan sebagai saksi di MK, Menkeu Sri Mulyani mengungkap bahwa dana yang digunakan bapaknya Gibran untuk bagi-bagi Bansos diambil dari biaya operasional presiden
Artinya, dana Bansos itu bersumber dari APBN, bukan dari kantong bapaknya Gibran sendiri. (rhm)