Jakarta, Harian Umum-Sebuah akun Facebook, Sahabat Erdogan menampilkan sejumlah fakta-fakta yang menarik terkait Haghia Sophia, sebuah Mesjid yang sempat dijadikan museum. Belakangan ini, Haghia Sophia menjadi pembicaraan menarik di kalangan warganet.
Dilansir dari berbagai sumber, tak sedikit literatur menyebutkan bahwa Haghia Sophia merupakan hasil rampasan perang. Namun, nyatanya, Haghia Sophia adalah Waqaf dari Sultan Muhammad Al Fatih yang membelinya dari orang Kristen.
Hal inilah sebagai bukti yang mendasari keputusan Mahkamah Agung Turki 2020 yang mencabut keputusan era Mustafa Kemal Ataturk saat menjadikannya museum secara ilegal. Pada 2020 ini, Haghia Sophia dikembalikan statusnya menjadi Masjid karena secara hukum Negara Turki tidak berhak mengklaim Hak Milik Warga secara paksa dalam hal ini Haghia Sophia yang dimiliki pribadi nenek moyang WN Turki Sultan Muhammad Al Fatih, apalagi jika statusnya telah dikatakan Waqaf.
Keputusan Mahkamah Agung adalah bukti kuat telah terjadi pembelian secara sah dan legal pada masa lalu lantas terserah yang punya hak milik pribadi itu kemudian Lagipula Al Qur'an dan Hadits tidak melarang konversi Gereja jadi Masjid. Pembelian Gereja juga pernah dilakukan oleh Khalifah Al Walid l saat meluaskan Masjid Umayyah di Damaskus karena makin banyak orang yang memeluk Islam sehingga masjid sebelumnya tidak menampung jamaah. Saat ini, kita hanya bisa lihat masjid Umayyah di Damaskus.
Saat ini Pemerintah Turki sedang merencanakan menggunakan teknologi ilusi Cahaya 3D Mapping untuk menutup gambar diatas mihrab sehingga tidak terlihat dari lantai bawah tempat sholat namun turist masih dapat melihat mosaic dari lantai 2 karena banyak juga mosaic yang tersisa di lantai 2. Sebelumnya Turki Ottoman telah banyak menghapus gambar di lantai bawah tempat sholat dan diatas kubah.
Pemerintah Turki juga menegaskan tidak ada kuburan didalam Haghia Sophia. Semua kuburan Sultan Turki Ottoman berada di tempat khusus di halaman luar gedung masjid (foto terlampir). Satu-satunya makam didalam Haghia Sophia menurut sejarah adalah milik Enrico Dandolo pemimpin tentara Salib Katolik yang sempat merampas Konstantinopel dari Gereja Ortodoks Byzantium pada 1204. Namun makam Enrico Dandolo ini sudah tidak ada karena dibongkar oleh pihak Turki Utsmaniyyah (Ottoman) pasca penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang menurut para kritikus memangkas pilar sekuler negara mayoritas Muslim itu, mengumumkan pada Jumat kemarin bahwa ibadah shalat umat Islam di dalam Hagia Sophia akan dimulai pada 24 Juli mendatang.
Pada masa-masa sebelumnya, dia berulang kali menyerukan agar bangunan yang menakjubkan itu diganti namanya menjadi masjid dan pada 2018, dia bahkan pernah membacakan sebuah ayat dari Al Quran di Hagia Sophia. (hnk)