Jakarta, Harian Umum -- Nilai tukar mata uang di kawasan Asia berguguran menyusul adanya kabar kalau Donald Trump mengungguli perolehan suara atas rivalnya di Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024, Kamala Harris.
Pada perdagangan sesi II Rabu (6/12024) pukul 13:14 WIB di pasar spot menurut data Bloomberg, rupiah terjerembab 0,62% atau 98 poin ke level Rp15.846/dolar AS
Ringgit Malaysia terkoreksi 1,39% atau 0,006 poin ke level 4.4065/dolar AS
Baht Thailand terkoreksi 1,34% atau 0,4490 ke level 34.0610/dolar AS.
Yen Jepang anjlok 1,42% atau 2,1500 poin ke level 153,7700/dolar AS.
Yuan China melorot 0,80% atau 0,0567 poin ke level 7.1614/dolar AS.
Peso Filipina tergelincir 0,67% atau 0,3900 ke level 58.7130/dolar AS
Dolar Singapura terkoreksi 1,33% atau 0,0175 poin ke level 1.3319/dolar AS
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah akibat imbas hasil poling sementara Pilpres AS yang menunjukkan bahwa Donald Trump unggul jauh dari Kamala Harris.
"Namun, dolar AS dan mata uang lainnya diperkirakan masih akan bergejolak sepanjang hari merespon hasil voting yang hasilnya masih terlalu awal untuk disimpulkan," ujar Lukman kepada CNN Indonesia.
Reuters melaporkan, Fox News memproyeksikan Donald Trump dari Partai Republik akan memenangkan pemilihan di negara bagian Pennsylvania, yang akan menutup peluang Kamala Harris dari Partai Demokrat untuk memenangkan kursi kepresidenan AS.
"Trump telah memenangkan negara bagian Carolina Utara dan Georgia dalam pemilihan presiden AS pada hari Selasa, menurut Edison Research. Itu membawanya semakin dekat untuk menyelesaikan kebangkitan politiknya yang menakjubkan setelah ia meninggalkan Gedung Putih empat tahun lalu," kata Reuters.
Media itu meyakini bahwa kemenangan Trump di Carolina Utara dan Georgia menunjukkan kekuatannya di sebagian besar negara bagian di AS.
Partai Republik memenangkan mayoritas Senat AS setelah membalikkan kursi Partai Demokrat di West Virginia dan Ohio. Tampaknya tidak ada satu pun partai yang memiliki keunggulan dalam perebutan kendali di Dewan Perwakilan Rakyat, di mana Partai Republik saat ini memegang mayoritas tipis.
Trump memenangkan 45% pemilih Hispanik secara nasional, tertinggal dari Harris dengan 53%, namun naik 13 poin persentase dibandingkan tahun 2020.
Sekitar 31% pemilih mengatakan ekonomi adalah isu utama mereka, dan mereka memilih Trump dengan selisih 79% hingga 20%, menurut jajak pendapat.
Sekitar 45% pemilih di seluruh AS mengatakan, situasi keuangan keluarga mereka saat ini lebih buruk dibandingkan empat tahun lalu, dan mereka lebih menyukai Trump sebesar 80% berbanding 17%. (man)