Jakarta, Harian Umum- Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 telah semakin dekat. Pendaftaran calon anggota legislatif (Caleg) pun telah dibuka pada Rabu (4/7/2018) hingga Selasa (17/7/2018) pukul 24:00 WIB.
Sebanyak 16 partai politik (Parpol) peserta Pemilu telah mendaftarkan Caleg mereka untuk memperebutkan kursi Parlemen di tingkat nasional/provinsi/kabupaten/kota.
Seperti halnya pada Pemilu-Pemilu sebelumnya, nama-nama beken bermunculan, baik dari kalangan politisi senior, pejabat publik, termasuk pejabat dari lingkungan Istana, dan artis. Tak aneh pula jika di antara para Caleg itu maju dari partai yang berbeda karena yakin jika masuk dari partai pilihannya kali ini, peluangnya untuk kembali masuk Parlemen, akan terbuka lebar.
Namun ada yang menarik pada Pemilu kali ini, karena Caleg yang pindah partai ternyata ada yang bukan atas kehendak pribadinya semata, melainkan karena dibajak partai lain agar perolehan suara partai itu membengkak dan lolos Parliamentary thershold sebesar 4%. Wow!
Modus pembajakan ini terungkap setelah PAN "teriak" kalau calegnya diambil Partai Nasdem dengan "mahar" yang masya Allah; besar sekali. Persis transfer pemain dalam dunia sepakbola.
PAN menyebut kalau Nasdem mengiming-imingi kadernya, Lucky Hakim yang juga seorang artis, uang sebesar Rp5 miliar, sehingga kadernya itu nyaleg dari partai yang dipimpim pengusaha Surya Paloh itu.
Dalam screenshoot percakapan dari grup WhatsApp kader PAN yang beredar ke publik, anggota grup itu yang diduga Lucky Hakim mengaku ditawari Rp5 miliar untuk pindah ke Nasdem.
Tak hanya itu, kontak bernama Lucky Hakim itu juga mengaku ditawari oleh Partai Perindo kontrak sinetron senilai Rp10 miliar, sementara Partai Berkarya menawari Rp6 miliar.
Lucky yang dikonfirmasi membantah pernyataan dalam screensoot yang beredar tersebut.
"Saya rasa semua orng bisa membuat screenshot dan saya menyatakan itu tidak benar," kata sang artis kepada wartawan, Rabu (18/7/2018)
Ia juga menegaskan keluar dari PAN karena adanya sejumlah permasalahan di internal partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu, dan memilih Nasdem sebagai partainya yang baru, bukan karena iming-imingi uang transfer yang luar biasa besar itu.
"Saya keluar dari PAN karena memang sudah ada sederetan panjang permasalahan di internal dan saya masuk Nasdem bukan karena bajak-membajak," katanya.
Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi juga membantah soal isu transfer dalam pencalegan di Partai Nasdem.
"Tidak benar, tidak ada, ini bukan pemain sepakbola yang kemudian ada transfer. Kami tidak pernah memberikan istilah dukungan dalam bentuk seperti itu," ujarnya.
Ia mengaku, Nasdem justru berharap caleg yang diusung partainya adalah caleg yang sudah mandiri, baik secara personalitasnya maupun ekonomi, sehingga Nasdem tidak mengenal uang transfer maupum uang mahar.
"Jadi, tidak ada kemudian kalau misalnya kita harus membayar uang transfer, yang ada adalah kita tidak menarik uang mahar. Tidak ada. Karena itu orang mudah mau datang ke Nasdem. Itu adalah kehendak mereka sendiri, semuanya. Jika pun ada bantuan logistik oleh partai, bantuan itu diberikan kepada semua Caleg berupa bantuan alat peraga kampanye seperti kaos, bendera, tapi itu akan diberikan nanti," jelasnya.
Berbeda dengan Nasdem, PAN meyakini kalau transfer dengan nilai miliaran itu memang ada.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan blak-blakan mempersoalkan manuver sejumlah Caleg petahana dari partainya yang berganti partai saat pendaftaran Caleg. Zulkifli menyebut manuver Caleg berganti partai seperti transfer pemain dalam sepakbola.
"Katanya caleg-caleg sekarang sudah kayak pemain bola itu, transfer pemain," ujar Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Diakui, banyak kader PAN yang berganti partai lantaran diiming-imingi uang. Itu juga salah satu alasan kader PAN Lucky Hakim pindah menjadi caleg dari Partai Nasdem.
"PAN sendiri ya karena di PAW ada, namanya Lucky, pindah. Kalau Lucky transfer Rp2 miliar dari Rp5 miliar. Sudah terima. Rp5 miliar, tapi baru terima Rp2 miliar, dia SMS ke saya. Selain karena PAW ya," jelas Zulkifli.
Namun Zulkifli enggan mengonfirmasi apakah Partai Nasdem menjanjikan hal tersebut kepada kader PAN yang lain.
"Ya nggak tau, pokoknya dia bilang ada lah. Ada transfernya," tegas dia.
Seperti Lucky, kader PAN yang pindah partai saat pendaftaran Caleg adalah Annisa Trihapsari yang nyeleg dari Partai Berkarya. Namun belum ada kabar apakah Annisa juga menerima uang transfer seperti rekannya itu. (rhm)