Jakarta, Harian Umum - Program 3 juta rumah yang dicanangkan Pemerintahan Prabowo-Gibran melalui Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait diperkirakan menelan dana hingga Rp750 triliun.
Angka itu berdasarkan hitungan yang dilakukan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus dan diungkap dalam rapat kerja (raker) dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (4/11/2024).
"Sebagai bahan pembanding, kalau pakai harga satuan lama, anggaran yang sudah kita habiskan di sektor perumahan selama 5 tahun kita dengan 2.177.000 rumah menghabiskan dana Rp 119 triliun, maka kalau 3 juta rumah itu kita memerlukan dana Rp 750 triliun," katanya seperti dikutip dari kompas.com, Selasa (5/11/2024).
Lasarus menegaskan, Komisi V DPR RI sedang menunggu blue print atau cetak biru program tersebut dari Kementerian PKP.
"Kami tentu juga bertanggung jawab secara moral kepada Pak Menteri dan kepada bangsa dan negara, karena anggaran bapak, kami yang mengesahkan. Keterlibatan pihak swasta juga pasti terukur, semua ada hitung-hitungannya," imbuh dia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri PKP Maruarar Sirait menjanjikan akan mengeluarkan cetak biru program 3 juta rumah sebelum 6 Desember 2024.
"Saya dan Pak Fahri (Wamen PKP Fahri Hamzah) akan berusaha sebelum masa reses, mudah-mudahan sebelum 6 Desember kami bisa menyampaikan blue print peta jalan yang diminta apa yang kami lakukan," kata Ara, sapaan Maruarar Sirait.
Untuk diketahui, pada tahun 2025 Kementerian PKP mendapatkan anggaran sebesar Rp 5,07 triliun yang berasal dari anggaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada kabinet sebelumnya.
Tentu anggaran tersebut jauh dari cukup untuk merealisasikan program 3 juta rumah, sehingga dipastikan program ini bersifat multi years
Ara mengakui, dengan anggaran seperti itu cara berpikirnya sebagai menteri mungkin tidak biasa.
"Tapi apakah dengan tantangan yang segini besar saya harus bekerja dan cara berpikir saya biasa-biasa aja?' pungkas mantan politisi PDIP itu. (man)