Jakarta, Harian Umum - Rumah Partisipasi Anies-Sandi yang menjadi kantor Tim Transisi pasangan pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017 itu, banjir pengaduan warga sejak rumah yang berlokasi di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, tersebut membuka Posko Pengaduan pada 22 Mei silam.
"Dalam sehari rata-rata kami menerima minimal 20 pengaduan, sehingga dalam seminggu ini pengaduan yang masuk sekitar 140," ujar Ridwan, salah seorang petugas posko kepada harianumum.com, Rabu (31/5/2017).
Ia menyebut, pengaduan yang disampaikan warga bermacam-macam, namun kebanyakan terkait dengan kinerja Pemprov DKI dan jajarannya.
Dari data yang diperoleh diketahui, dari pengaduan-pengaduan tersebut ada tujuh penghuni rumah susun (Rusun) dan apartemen yang mengadukan buruknya kinerja pegawai Dinas Perumahan dan Gedung dalam menangani permasalahan yang mereka hadapi, sehingga membuat mosi tak percaya terhadap dinas tersebut.
Menurut Yvonne Rusdi, salah seorang pengadu, buruknya kinerja pegawai dinas tersebut tercermin dari sikapnya yang malah cenderung pro pengembang, sehingga masalah mereka bukannya selesai malah menjadi berlarut-larut.
"Mereka bahkan sering mengeluarkan pernyataan yang provokatif dan destruktif, dan kami juga menduga mereka membuat laporan-laporan palsu, sehingga kondisi penghuni rusun dan apartemen menjadi kian terpuruk," jelas penghuni apartemen Belleza Permata Hijau, Jakarta Selatan, itu.
Secara khusus Yvonne menjelaskan, masalahnya dengan pengembang Belleza, yakni PT Gapura Prima Tbk, berawal karena dirinya dituduh menunggak pembayaran rekening listrik dan air pada 2012-2013, sehingga listrik dan air untuk apartemennya yang telah luinas dibeli pada 2007, dimatikan.
"Pengembang sempat menggugat saya secara perdata ke PTUN, namun saya yang menang karena masih mempunyai kuitansi pembayaran listrik dan air pada kedua tahun tersebut. Mereka banding pun saya tetap menang, tapi pengembang tak mau mengeksekusi putusan pengadilan, sehingga sampai sekarang listrik dan air di apartemen saya masih dimatikan, dan karena itu juga kemudian saya lapor ke Ombudsman," katanya.
Ia mengaku telah pernah mengadukan kinerja pegawai Dinas Perumahan yang masing-masing berinisial M,JM dan H itu ke instansinya, namun tak ada hasilnya.
"Karena itu saya mengadu ke Rumah Partisipasi agar semoga Pak Anies dan Pak Sandi dapat membantu saya menyelesaikan masalah ini," pungkasnya. (rhm)