JAKARTA, HARIAN UMUM - Pemprov DKI Jakarta mengaku optimis bisa mencapai target penyerapan anggaran sebesar 85 persen di akhir tahun meskipun hingga kini penyerapan anggaran masih 57,1 persen. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Penyerapan anggaran akan meningkat saat pembayaran proyek infrastruktur fisik di bulan Desember.
"Dari target kita 85-an (persen), berarti kan tinggal (sekitar) 25 persen lagi. 25 persen lagi ada di kegiatan-kegiatan fisik kita. Kegiatan fisik kita memang dibayarkan pada 15 Desember. Bobotnya kita hitung di situ," ucap Saefullah kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (25/10/2019).
Dilihat dari situs publik.bapedadki.net pada Jumat (25/10/2019), total penyerapan biaya langsung dan biaya tidak langsung sebesar Rp 44,5 triliun dari alokasi Rp 77,8 triliun atau sekitar 57,1 persen penyerapan.
Meski masih dikisaran 57,1 persen, namun Saefullah mengaku, jika dibandingkan dengan tahun lalu, penyerapan anggaran bulan ini lebih baik.
"Kalau dibandingkan dengan tahun yang lalu, DKI Jakarta bulan ini tanggal ini, jauh sekali dibandingkan sekarang," katanya tanpa menyebut berapa persentase penyerapan pada Oktober tahun lalu.
Saefullah menambahkan, Pemprov DKI masih harus menghapus anggaran yang dianggap tidak penting. Hal itu sebagai langkah untuk melakukan penghematan.
Selain itu, Saefullah mengaku sedang melakukan penghematan di akhir tahun ini. Mereka harus mengeliminasi anggaran yang dianggap tidak perlu.
"Justru kita sedang melakukan pengendalian ketat pencairan karena dana bagi hasil kita dari pusat itu Rp 6,3 triliun yang tidak dibayarkan tahun ini, sehingga kita sedang mengatur cash flow kita, ya teman-teman kalau perjalanan dinas dikurangi, makan minum dikurangi, beli ATK dikurangi, kegiatan yang tidak langsung berdampak di masyarakat dikurangi," kata Saefullah. (Zat)