Jakarta, Harian Umum - Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta, Desi Christyana Sari mengunggah video wawancara mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (purn) TNI Pramono Edhi Wibowo yang juga adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akun facebooknya. Video yang kembali ramai di media sosial ini menyentil pemimpin bersih hati di saat ramai anggota TNI menurunkan baligho Habib Rizieq Shihab.
"Jadilah seorang #pemimpin yang baik hati dan #bersihhati, almarhum Pramono Edhie Wibowo #alfatihah," tulis Desie dalam akun Facebooknya, Senin (23/11).
Dalam video itu, Pramono mengatakan ada tipikal anak buah yang berani di kota dan takut di hutan. Video ini kembali diviralkan usai Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang begitu lantang memerintahkan anak buahnya untuk mencopot baliho Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.
"Biasanya kalau orang yang takutnya terlalu tinggi, saya perhatikan adalah orang yang kejam di basis dan itu penakut di hutan. Yang orangnya kalem di kota jago di hutan, berani. Kalau orangnya kayak jeger-negeri di kota, saya perhatikan penakut di hutan. Anak buah saya yang hebat-hebat kalau di kota berani, di hutan jadi kucing dia,” ujar Pramono dalam video tersebut.
Pramono menambahkan, dia mengenal anak buah cukup detail. Hal itu lantaran sejak lulus dari AKABRI 1980 dengan pangkat letnan dua, Pramono ditugaskan ke Timor-Timor. Di sana dia ditugaskan selama tujuh tahun hingga pangkatnya letnan kolonel.
Dari situ, Pramono mengetahui jika perang adalah proses mengadu kebersihan hati. “Perang itu adalah mengadu kebersihan hati, orang yang tidak bersih hati bisa dijawab di lapangan. Jadi kalau ada orang yang menggunakan perang untuk naik pangkat, nanti kena sendiri. Saya berkali-kali melihat itu,” kata Pramono.
“Hanya ingin terlihat hebat dan memerintahkan prajuritnya dan tidak peduli pada prajurit akan kena sendiri,” ucap Pramono.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengakui telah memerintahkan prajuritnya untuk menurunkan baliho spanduk dan baliho bergambar Habib Rizieq di wilayah DKI Jakarta.
Perintah itu turun setelah sebelumnya upaya penertiban baliho oleh Satpol PP gagal karena baliho dengan wajah Habib Rizieq kembali terbentang.
“Iya itu perintah saya, Satpol PP menurunkan dinaikkan lagi, itu perintah saya," kata Dudung Akhir pekan kemarin. (hnk)