Jakarta, Harian Umum - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengaku terganggu dengan cara kerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam menata ibu kota. Menurutnya, masih banyak target penataan yang belum tercapai.
"Saya sebagai ketua DPRD banyak merasakan terganggu dengan cara kerja eksekutif, yang mana permasalahan Jakarta ini tidak terlaksana salah satunya macet dan banjir. Saya sebagai ketua dewan juga mengkritisi kinerja eksekutif karena banyak sekali hambatan yang harusnya dilakukan dengan cepat," ujar Prasetio di Jakarta, Rabu (30/12).
Di tempat yang sama, Ketua Fraksi PDI-P, Gembong Warsono mengatakan, salah satu target yang gagal dicapai Gubernur DKI Jakarta adalah pemenuhan hunian bagi warga Jakarta. Menurutnya, dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), Anies Baswedan akan membangun hunian layak sebanyak 232.214 hunian hingga masa akhir jabatannya.
"Tapi sampai tahun ketiga, yang terealisasi dan sudah terwujud mencapai 780 unit artinya baru tercapai 0,34 persen. Kenapa? Ada kendala, sejak awal kami mengkritisi hal ini," katanya.
Salah satunya, ucap Gembong, dikarenakan Anies Baswedan hanya fokus pada pembangunan hunian DP nol rupiah. Padahal, katanya, penyediaan hunian layak itu bisa dilakukan dengan menyediakan rumah susun sewa seperti gubernur - gubernur sebelumnya.
Selain itu, kata Gembong, Anies juga gagal dalam pengendalian banjir di Jakarta. Dia mengatakan, Anies Baswedan hanya fokus pada pembangunan drainase vertikal, sedangkan untuk normalisasi dan naturalisasi sungai masih jalan di tempat.
"Soal banjir. Ini lebih ironis lagi. Selama 3 tahun pak Anies tidak menyelesaikan ini, karena pak Anies hanya fokus pada drainase vertikal. Normalisasi nggak, naturalisasi juga nggak. Dia hanya fokus pada drainase vertikal," tegasnya. (hnk)