Minahasa Tenggara, Harian Umum- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, memberlakukan status Siaga I untuk mengantisipasi erupsi Gunung Soputan yang terus berlangsung hingga Kamis (4/10/2018) pagi ini.
"Pemkab saat ini memberlakukan status Siaga I untuk mengantisipasi dampak letusan yang mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Soputan," kata Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap di Ratahan, Kamis (4/10/2018).
Diakui, status ini diberlakukan berdasarkan pengalaman yang terjadi pada letusan Gunung Soputan sebelumnya.
Karenanya, kata dia, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Pemkab telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk bersiaga selama terjadi erupsi.
"Siap untuk melakukan penanganan jika terjadi bencana akibat erupsi ini di wilayah Minahasa Tenggara," katanya.
Data yang diperoleh menyebutkan, pagi inin Gunung Soputan masih erupsi. Kepala Pos Pemantau Gunung Soputan Asep Saifullah menjelaskan, pada pukul 04.09 Wita terlihat luncuran awan panas ke arah timur laut dari puncak gunung disertai letusan stromboli setinggi 100-200 meter.
"Dari dini hari sampai pagi ini masih terjadi letusan. Kepulan asap putih kelabu juga terlihat dari puncak gunung, dengan estimasi ketinggian 1.000 sampai 2.000 meter," katanya seperti dilansir Antara.
Pukul 06.36 Wita terjadi lagi letusan dengan kolom abu setinggi 1.500 meter dari puncak gunung mengarah ke Minahasa Selatan.
"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, dan condong ke barat dan barat laut," ujarnya.
Selain itu suara gemuruh dari puncak gunung masih terdengar di pos pemantau yang berjarak sekitar 10 kilometer dari puncak gunung. Warga dan pendaki diminta tidak beraktifitas atau mendekati area dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung.
Instruksi Bupati Minahasa
Sementara itu Bupati Minahasa Royke Roring yang wilayahnya ikut terdampak letusan Gunung Soputan, meminta warganya untuk menjauhi gunung itu selama masih erupsi.
"Saya minta jangan ada warga yang mendekati atau melakukan pendakian di Gunung Soputan selama erupsi," katanya di Tondano, Kamis (4/10/2018).
Dia mengingatkan bahwa status Gunung Soputan masih pada level III atau Siaga, dan masih berpotensi terjadi letusan berikutnya. Royke juga menyarankan kepada warga yang permukimannya terdampak abu letusan untuk tidak beraktivitas di luar rumah sampai kondisi aman bagi kesehatan.
"Masyarakat yang daerah terkena hujan abu, kami minta untuk tidak keluar rumah karena partikel debu vulkanik ini berbahaya bagi kesehatan," katanya.
Kecamatan Kawangkoan Barat menjadi daerah yang terdampak hujan abu di Kabupaten Minahasa sejak Gunung Soputan meletus pada Rabu (3/10/2018) pagi. (rhm)