Semarang, Harian Umum - Rumah itu diduga menjadi tempat produksi obat paracetamol caffein carisoprodol (PCC) di Jalan Halmahera Raya Nomor 27, Kota Semarang, digerebek jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN), pagi tadi.
Para personel BNN sudah menggeledah isi rumah. Rumah tersebut sudah diberi garis polisi di bagian pagar dan pintu pagar. Beberapa petugas nampak masuk untuk mendata berapa banyak jumlah obat PCC yang disita.
"Di dalam masih dihitung berapa jumlahnya," kata Kepala BNN Provinsi Jateng Brigradir Jenderal Tri Agus Heru, Minggu (3/12/2017)
Hingga kini, belum diketahui jumlah barang bukti yang disita. Namun diduga jumlah produksinya mencapai jutaan pil setiap harinya.
Setidaknya ada delapan orang yang diduga terkait diperiksa, tujuh di antaranya adalah karyawan pabrik obat itu.
Menurut Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigadir Jenderal Irwanto, rumah di Jalan Halmahera digunakan sebagai tempat produksi dengan dua buah mesin.
Mulyono, petugas keamanan rumah yang berada disamping lokasi mengaku rumah yang digrebek BNN tersebut baru dikontrak sekitar 3-4 bulan lalu.
Namun,ia tidak mengetahui siapa yang mengetahui yang mengontrak. "Keluar rumah langsung pergi. Kalau pulang juga langsung masuk rumah," ujarnya.
Ia mengatakan, menurut informasi yang Mulyono terima dari tukang batu yang bekerja di dalam rumah tersebut, mengatakan kalau rumah itu akan digunakan untuk produksi roti.
Sementara satu rumah di Jalan Medoho Semarang digerebek karena menjadi gudang penyimpanan obat PCC.
Rencananya, sore ini Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso akan ke lokasi untuk meninjau secara langsung temuan obat terbesar itu.(tqn)