Jakarta, Harian Umum - Reaksi umat Islam atas peredaran film drama musikal anak-anak "Naura & Genk Juara makin keras, karena film ini terindikasi melecehkan Islam.
Setelah reaksi umat melalui media sosial seperti Twitter dan Facebook, kini muncul petisi agar film yang disutradarai Eugene Panji ini segera ditarik darui peredaran.
Petisi yang dibuat seseorang bernama Windi Ningsih ini dibuat di change.org, dan pada Rabu (22/11/2017) pukul 06:36 WIB telah didukung 13.412 orang dari jumlah yang ditargetkan yang mencapai 15.000 orang.
"Salah satu tugas sebagai orang tua adalah memilihkan hal-hal terbaik untuk tumbuh kembang dan pendidikan anak, termasuk untuk tontonan," ujar Windi dalam petisinya.
Ia mengakui, di tengah minimnya film anak, kehadiran film "Naura dan Genk Juara" (NGJ) diharapkan mampu menjadi salah satu tayangan yang bermanfaat bagi anak-anak.
"Namun sungguh disayangkan, dalam film tersebut kami mendapati banyak sekali hal yang tidak layak untuk anak-anak, termasuk pelecehan terhadap agama, dalam hal ini adalah pelecehan terhadap Islam," imbuhnya.
Windi menilai cukup banyak masalah dalam film ini yang perlu dikritisi, seperti penggunaan busana anak yang tidak sesuai dengan adat timur Indonesia, dimana tokoh utama memakai celana sangat pendek yang kita kenal dengan hot pants; penokohan tokoh jahat yang sangat centil dan cenderung psikopat yang merupakan contoh buruk untuk anak-anak; dan yang paling diperhatikan adalah penampilan berjenggot dan penggunaan kalimat-kalimat suci dalam agama Islam yang sengaja digunakan oleh tokoh penjahat yang dinamai Trio Licik!
"Di tengah masyarakat yang mengedepankan kebhinekaan, menjunjung tinggi toleransi antar ummat beragama, dan saling menghormati dengan sesama, kami melihat film ini justru sangat berpotensi memecah belah persatuan karena menyakiti ummat Islam," katanya.
Ia pun meminta kepada para pihak yang berwenang dalam hal penyiaran, pendistribusian, dan pengawasan perfilman di Indonesia, untuk dapat menindak tegas hal ini.
"Kami minta produser, sutradara, dan penulis skenario film Naura dan Genk Juara untuk MEMINTA MAAF di hadapan publik mengenai pelecehan terhadap ummat Islam!" katanya.
Ia juga meminta kepada pihak yang berwenang untuk MENARIK dan MENSTOP peredaran dan pemutaran film "Naura dan Genk Juara" dari jaringan industri perfilman di Indonesia karena memecah belah persatuan bangsa!
Petisi ini dikirimkan kepada banyak sekali pihak terkait, di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Lembaga Sensor Film Indonesia, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, dan Presiden Jokowi.
Masyarakat mulai ramai menyoroti film ini setelah pemilik akun Facebook bernama Nina Asterly memposting pengalamannya menonton film itu bersama anaknya yang berusia 8 tahun.
"Tadinya saya pikir film ini memang film bagus seperti film Petualangan Sherina dulu. Saya pikir cocok untuk tontonan anak," katanya.
Ia mengaku sempat melacak siapa pembuat film ini, dan ketahuan kalau sutradaranya, Eugene Panji, adalah pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang kini sedang mendekam di penjara karena kasus penistaan agama Islam. Ia dihukum 2 tahun penjara.
Saat dihubungi wartawan atas reaksi umat Islam terhadap filmnya, Eugene nampak tak terlalu khawatir.
"Saya belum bisa menanggapi apa-apa karena kan belum tahu yang bikin status itu ada orangnya atau enggak. Apakah teman-teman (wartawan) sudah menonton, kita juga nggak tahu. Ya itu saja sih, kalau aku boleh komentarin aku cuma mau bikin film anak anak yang sehat saja sih. Itu aja," katanya seperti dilansir Tribunnews.
Eugene bahkan mengaku kalau sebagai sutradara, ia hanya bertugas membuat film. Terkait masalah lain, katanya, produser film ini akan memberikan keterangan pers. (rhm)