Jakarta, Harian Umum - Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2018 resmi ditutup oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI Jenderal (Purn) Moeldoko, di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu , 30/6/2018 sore tadi. Penutupan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
“Kami sangat mengapresiasi dan sangat bangga kepada Bapak Presiden yang menyambut kehadiran para petani, anggota dan mitra HKTI, secara terbuka bahkan sebagian dari petani tidak pernah membayangkan sebelumnya dapat bertemu presiden, datang ke Istana Negara, bahkan beberapa petani sempat berdialog dengan bapak Presiden,” ujar Moeldoko dalam sambutan penutupan ASAFF di JCC.
Penyelenggaraan ASAFF berlangsung selama tiga hari pada 28 -30 Juni 2018. Acara ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Kamis, 28 Juni 2018 lalu. Dengan tema 'Transforming Challenges into Opportunities: Agricultural Innovation and Food Security'.
Ketika ditemui Moeldoko mengatakan HKTI siap menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk pengembangan pertanian Indonesia. Presiden menekankan bahwa urusan pangan adalah urusan masa depan yang tidak mungkin tergantikan oleh apapun. Hal ini berarti bahwa profesi petani adalah profesi strategis sekaligus mulia yang akan berlangsung sepanjang masa.
Lebih lanjut Presiden mengimbau petani agar tidak bekerja secara sendiri-sendiri karena mereka memiliki berbagai keterbatasan. Para petani harus membuat kelompok melalui Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Bahkan presiden mengharapkan agar petani membuat kelompok lebih besar lagi sehingga berbentuk korporasi petani. Ini akan menjadi keluaran besar.
Presiden juga mengajak petani tidak hanya melakukan pertanian on-farming tapi juga masuk ke off-farming, pasca panen. Keuntungan terbesar itu bukan saat menanam atau panen, melainkan pasca panen termasuk ketika menjual. Presiden berharap petani ini bisa menjual beras, tidak hanya menjual gabah. Beras tersebut dijual dalam bentuk kemasan dan petani harus bisa menjual sampai ke konsumen. Petani harus menguasai urusan bisnisnya, urusan pemasaran.
Moeldoko menyatakan bahwa apa yang ditegaskan Presiden Joko Widodo seiring dengan visi dan misi HKTI. Sebagai organisasi yang menjembatani petani (bridging institution) HKTI harus membantu mendampingi dan menghubungkan petani dengan pemerintah, investor, pasar, sumber keuangan, dan lainnya.
HKTI juga menjadi mitra strategis dan positif pemerintah yang positif, sehingga Bersama-sama pemerintah turut membangun pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Moeldoko mengeaskan bahwa ASAFF merupakan salah satu program strategis HKTI untuk membangun dan mengembangkan pertanian Indonesia. Bahkan, lebih dari itu HKTI menginisiasi untuk membangun kekuatan pangan dan pertainan Asia sehingga negara-negara di Asia dapat saling bekerjasama baik dalam produksi pertanian, teknologi pertanian, maupun pasar. Kekuatan pangan Asia menjadi modal utama untuk menjadi pusat lumbung pangan dunia.
Penyelenggaraan ASAFF terdiri atas lima kegiatan utama: Konferensi, Forum Bisnis, Pameran, Food Festival, dan Anugerah Penghargaan Inovasi HKTI. Peserta pameran adalah 89 perusahaan, pemerintah pusat dan daerah, dan organisasi HKTI dari berbagai daerah.
ASAFF 2018 adalah event yang pertama kali diselenggarakan HKTI secara besar bahkan hingga ke tingkat regional. Event ini diikuti tujuh negeara: Indonesia, Timor Leste, Iran, Singapura, India, Malaysia, TETO Taiwan.(tqn)