Jakarta, Harian Umum - Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda usia 38 tahun, meninggal dunia karena cedera di dada kiri saat bertabrakan dengan pemain Persela lainnya, Ramon Rodrigues di menit ke-44. Ia meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Soegiri, Kabupaten Lamongan, Ahad, 15 Oktober 2017.
Kiper veteran ini cedera saat timnya mengalahkan Semen Padang 2-0 dalam laga Liga 1 yang digelar di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu sore.
Beberapa saat sebelum mengembuskan napas terakhir, penjaga gawang kebanggaan L.A. Mania, sebutan suporter Persela, ini sempat tak sadarkan diri. Choirul Huda lahir di Lamongan, pada 2 Juni 1979 terlibat benturan. Saat itu, Huda, panggilannya, mengamankan bola dari serangan lawan. Ketika hendak menepis bola, tubuhnya berbenturan dengan Ramon Rodrigues, teman timnya, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sakramento.
Akibatnya, Huda terjatuh dan tampak mengerang kesakitan. Beberapa menit kemudian, tubuhnya tergeletak tak sadarkan diri, Tim medis sempat berteriak meminta disiapkan bantuan oksigen. Dalam keadaan pingsan, tubuh Huda ditandu dan dimasukkan ke mobil ambulans yang disiapkan.
Tim medis yang bertugas di pertandingan kemudian melarikan Choirul Huda ke rumah sakit dalam keadaan pingsan. Tapi, dalam proses perawatan kondisinya terus memburuk hingga nyawanya tak tertolong. Ia meninggal pada pukul 17.15 WIB. Manajemen RSUD menyatakan Choirul meninggal akibat cedera dada sebelah kiri. Persela pun sudah mengumumkan meninggalnya Choirul Huda.
"Telah meninggal dunia Choirul Huda di RSUD Dr Soegiri Lamongan Tgl 15 Okt 2017 pukul 17.15 WIB," kata Media Officer Persela Lamongan, Andika Hangga, kepada sejumlah wartawan di Lamongan, Minggu.
Pertandingan Persela melawan Semen Padang sendiri dihadiri Bupati Lamongan Fadeli, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lamongan Khairodin, Sekretaris Daerah Lamongan DR Yuhronur Efendi, dan Wakil Kapala Kepolisian Resor Lamongan Komisaris Imara Utama. Laga ini disaksikan sekitar 9.710 penonton, yang sebagian besar suporter Persela Lamongan.
Huda menjadi salah satu legenda Persela karena semasa bermain, pemain berusia 38 tahun itu hanya membela Laskar Joko Tingkir, sebutan Persela. Sepanjang kariernya, sejak 1999, ia selalu membela klub kota kelahirannya dan sudah tampil 481 kali. Di Persela Choirul Huda adalah ban kapten tim. Liga Indonesia mencatat, di perjalanan Liga 1 musim ini, Choirul Huda masuk tiga besar penyelamatan terbanyak sepanjang kompetisi. Kapten Persela itu melakukan 69 kali penyelamatan.