Jakarta, Harian Umum- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jadi bulan-bulanan warganet setelah terbongkar kalau Sekretaris Dewan Pembina partai itu adalah Sunny Tanuwidjaja, mantan staf khusus Ahok yang sempat terseret kasus suap pembahasan Raperda reklamasi.
"Koar2 toleransi, koar2 berantas korupsi, itulah mereka. Cuma sebatas koar doang," ejek pemilik akun @ilham_lahiya seperti dikutip harianumum.com, Rabu (28/2/2018).
"Oalah gitu ternyata, panteslah malu-malu kucing gak mau open. Kalau dari awal sudah gak mau terbuka, gimana seterusnya ya?" ujar akun @NurKhol85815954.
"Kacung aseng ternyata," cemooh akun @RasM16765807.
"Gile lu pade, tuh saksi korupsinya Ahok masuk PSI? Hehehe ...," ejek akun @jkkjs0998.
"Yang gembar gembor anti korupsi, neriakin dirinya sendiri, haduhhh ...," ejek akun @apaijali303.
Fakta bahwa Sunny adalah sekretaris Dewan Pembina PSI, terungkap melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM bernomor M.HH-19AH.11.01 tentang Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PSI yang ditandatangani Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly pada 26 September 2017.
SK itu bocor ke publik setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengunggahnya ke laman infopemilu.kpu.go.id.
Saat dikonfirmasi wartawan, Sekjen PSI Raja Juli Antoni membenarkan isi dokumen itu.
"Dokumen itu benar," katanya seperti dilansir CNN Indonesia.
Seperti diketahui, Sunny pernah diperiksa KPK sebagai saksi terpidana kasus suap pembahasan Raperda reklamasi M Sanusi, karena namanya disebut-sebut sebagai pihak menjadi perantara suap dari pengembang ke Sanusi. Ia juga pernah menjadi saksi di persidangan.
Namun setelah itu namanya hilang dari kasus itu, dan tidak lagi diproses secara hukum.
Ahok sendiri pernah mengakui kalau Sunny merupakan stafnya yang diandalkan untuk memberi masukan terutama hal-hal terkait politik.
"Sunny itu yang memberi masukan politik. Saya sering diskusi politik sama dia karena dia dulu di CSIS (Center for Strategic and International Studies )," kata Ahok pada 8 April 2017. (man)