JAKARTA, HARIAN UMUM - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuntaskan janji revolusi mental dan program pembangunan yang tidak tercapai di periode sebelumnya
“Insya Allah tanggal 20 Oktober Pak Jokowi-Kitai Maruf akan dilantik, Saya berharap janji yang tidak terealisasikan pada periode lalu harus bisa dituntaskan di periode ke II ini tidak boleh ada alasan lagi,” Kata Mardani, Kamis (17/10/2019).
Salah satu janji Jokowi yang belum dituntaskan, menurut legislator asal Dapil Jakarta Timur itu adalah pertumbuhan ekonomi 7% tidak tercapai.
“ Saya apresiasi terkait infrastruktur yg sudah dilakukan. Namun mewujudkan pembangunan dgn target pertumbuhan di atas 5% perlu menjadi prioritas utama. Pembenahan reformasi struktural termasuk tata kelola dan pemangkasan regulasi harus dilakukan sejak awal” ujar Mardani.
Untuk mencapai hal tersebut, Mardani mengungkapkan diperlukan kerja keras dan cerdas.
Oleh karena itu, Mardani menyarankan beberapa pointer konstruktif untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7% pemerintah Jokowi harus melakukan gerakan serius dalam hal reformasi struktural pada 3 bidang utama.
Pertama, penataan dan pembenahan insitusi perpajakan hingga rasio pajak kita menyentuh angka 14%.
Kedua, konsolidasi regulasi pusat hingga daerah dan diikuti dgn penegakan hukum yg tegas.
ketiga, insentif untuk riset dan pengembangan produk. Semua hal ini perlu didukung dengan peningkatan kekuatan tata laksana institusi kita.
Selain tiga hal itu, Pemerintahan Jokowi harus juga memperhatikan kondisi perekonomian global yang saat ini mengalami ketidak pastikan karena perang dagang antara dua raksasa US vs Tiongkok
“kondisi global yg tidak pasti menjadi tantangan lainnya. Ketidakpastian ekonomi global ditambah perang dagang Cina-Eropa menurunkan peluang memanfaatkan pertumbuhan ekonomi dunia.” Kata Mardani.
Selain itu, trend deindustrialisasi yg terus berjalan menjauhkan Indonesia dari higher middle income country., “Banyaknya regulasi menjauhkan kita utk mencapai ease of doing bussiness dan ini membuat Indonesia kian tertinggal dari negara Asean lainnya, ini harus jadi perhatian penting pemerintahan Jokowin periode ke II,” ujarnya
Terakhir, kurangnya konsolidasi modal dalam negeri dan tingkat kedalaman inklusi keuangan yang rendah, perlu mendapat perhatian. “ Dengan bank ability yang masih blm mengcover seluruh penduduk, membuat Indonesia masih bergantung pd investasi dan aliran modal dari luar,” kata Mardani.
Wakil ketua Komisi II DPR itu berharap semua cacatan kritis konstruktif itu menjadi masukan untuk Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf kedepannya, “Semoga semua catatan tersebut dapat diperbaiki. Mari kita doakan bersama agar proses pelantikan dapat berjalan dgn lancar dan keduanya mampu membawa negeri ini jauh lebih baik ke depan,” pungkasnya. (Zat)