Jakarta, Harian Umum - Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser membubarkan aksi massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di perbatasan Trenggalek-Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (1/4/2017).
Sempat terjadi ketegangan saat seratusan anggota Banser Tulungagung memaksa rombongan HTI dari Trenggalek berhenti di perbatasan daerah itu dan memaksa seluruh peserta kirab mencopot semua atribut HTI maupun panji-panji yang dibawa. Setelah ditengahi aparat Kepolisian dan TNI, massa HTI akhirnya bersedia mengalah dan mencopot segala atribut yang dikenakan, serta membubarkan diri.
"Pengadangan dan pembubaran paksa kami lakukan karena kegiatan mereka dengan membawa misi khilafah dalam kehidupan bernegara berpotensi memecah-belah umat," kata Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Tulungagung Syahrul Munir.
Munir mengatakan, aksi pengadangan dilakukan di Desa Notorejo, Kabupaten Tulungagung yang berada persis di perbatasan daerah itu dengan Trenggalek, sekitar pukul 06.30 WIB hingga 07.30 WIB.
Sementara itu juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menyesalkan pernyataan Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama yang menyebut HTI dianggap memicu perpecahan bangsa.
“Bagaimana bisa anggota HTI mengancam NKRI, mereka tidak ikut gerakan separatisme,” kata Ismail.
Ismail mengatakan HTI tidak mungkin menyebarkan paham anti-NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Menurutnya gerakan yang selama ini diusung HTI adalah dakwah agar Islam menjadi ajaran yang mengajak kepada kebaikan. Ancaman yang nyata NKRI saat ini adalah korupsi, liberalisme, neo-imperialisme, narkoba, moralitas, dan kriminalitas.
Ismail meminta agar sesama muslim tidak saling menuding tanpa alasan yang mendasar.
“Kami menilai secara jujur, jangan sampai temen sendiri dituding dengan tudingan tidak mendasar,” kata dia.
Ismail sangat kecewa dengan sikap Ansor. Cara tersebut dianggap melampaui kewenangan aparat. Meski begitu, dia menyatakan tidak akan mengambil langkah apapun terhadap sikap GP Ansor karena tak ingin ada perpecahan di antara sesama umat Islam.
Ia hanya mengimbau seharusnya aparat mengambil langkah melindungi, bukan membiarkan.